Selasa 09 Nov 2021 07:58 WIB

Inspeksi DPRD Kota Sorong tidak Menjumpai Kelangkaan BBM

Antrean panjang kendaraan disejumlah SPBU karena warga termakan berita bohong

Manajer Comrel Pertamina MOR VIII Edi Mangun (keempat kiri), Sales Retail Pertamina Sorong I Made Mega (kedua kiri) bersama angota kepolisian mengecek transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VIII dan Sales Retail Pertamina Sorong memastikan tidak ada kelangkaan BBM dan stok BBM di wilayah Sorong dan sekitarnya aman sehingga masyarakat diimbau tidak panik serta dapat membeli bahan bakar sesuai kebutuhan.
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Manajer Comrel Pertamina MOR VIII Edi Mangun (keempat kiri), Sales Retail Pertamina Sorong I Made Mega (kedua kiri) bersama angota kepolisian mengecek transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VIII dan Sales Retail Pertamina Sorong memastikan tidak ada kelangkaan BBM dan stok BBM di wilayah Sorong dan sekitarnya aman sehingga masyarakat diimbau tidak panik serta dapat membeli bahan bakar sesuai kebutuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Antrean panjang pengguna kendaraan bermotor di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) membuat jajaran Komisi II DPRD Kota Sorong turun tangan untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kesejumlah SPBU dan Fuel Terminal Pertamina Sorong. Sidak ini bertujuan untuk mengawasi secara langsung distribusi dan pelayanan pengisian BBM yang dilakukan kepada pengendara kendaraan bermotor.

Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong, Syafruddin Sabonama, menjelaskan masyarakat Kota Sorong telah termakan berita bohong seputar kelangkaan BBM, sebab secara data ketersediaan BBM disejumlah SPBU didapati pasokan yang masih sangat aman. Untuk memastikan itu, Komisi II DPRD Kota Sorong melakukan Sidak ke SPBU Hangseng, SPBU Sorpus dan Fuel Terminal Pertamina Sorong.

Baca Juga

"Antrean panjang kendaraan bermotor disejumlah SPBU di Sorong ini disebabkan karena warga termakan informasi bohong yang tersebar mengenai kelangkaan BBM, dan untuk memastikan ini kami sidak ke SPBU, dari penjelasan pihak SPBU yang kami kunjungi, SPBU Coco di Sorpus untuk stock premium 13 Ton dan malam hari menerima pengiriman 10 ton," ujar Syafruddin Sabonama, Senin (8/11), seperti dalam siaran pers.

Dari kejadian ini kata Syafruddin Sabonama, dapat ditarik penjelasan, yakni masyarakat yang masih labil sebab sangat mudah terprovokasi. "Dari kejadian antrean ini kita bisa melihat dua hal, yang pertama masyarakat Kota Sorong masih dapat dikatakan masyarakat labil, yang kedua, masyarakat Kota Sorong mau yang mudahnya saja, maksudnya adalah masyarakat hanya mengambil informasi dan ditelan mentah-mentah tanpa mau crosschek, akhirnya semua menjadi latah ikut mengantre," kata Syafruddin Sabonama.

Lebih lanjut kata Syafruddin, berdasarkan catatan penjualan rutin harian di SPBU Coco di Sorpus sebanyak 30 kiloliter (KL), tersisa sekitar 5 sampai 7 KL  yang akan dijual dihari berikutnya bahkan dihari berikutnya ada penambahan stock yang dikirimkan dari Fuel Terminal Pertamina Sorong, sedangkan SPBU Hanseng memiliki stok 10 ton, dan akan dikirim 10 ton stok tambahan.

Syafruddin Sabonama juga menyebutkan adanya indikasi permainan dari spekulan yang tidak bertanggung jawab, dengan memanfaatkan kepanikan warga sehingga bertindak curang dengan menampung BBM untuk kemudian dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal, dan setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, telah ditegaskan oleh Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan akan menindak tegas pelaku penimbunan BBM dan menjual dengan harga yang berbeda.

Area Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku Edi Mangun mengatakan ia berharap warga kota jangan lagi mau ditipu oleh para penyebar hoaks, yang terus menerus menyebarkan berita BBM Langka di Sorong. "Kalau BBM benar langka kok semua SPBU tetap buka dan  jualan BBM tidak ada satupun yang tutup?" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement