Selasa 09 Nov 2021 07:42 WIB

Pemkot Makassar Percepat Vaksinasi dengan Pfizer

Vaksin Sinovac akan digunakan untuk dosis kedua setelah Pfizer habis.

Vaksin COVID-19 jenis Pfizer.
Foto: AP/Mary Altaffer
Vaksin COVID-19 jenis Pfizer.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mempercepat vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Pfizer sebelum vaksin tersebut kedaluwarsa dan rusak. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, stok vaksin Sinovac disimpan dulu guna memaksimalkan penggunaan vaksin jenis Pfizer hingga akhir November 2021.

"Untuk Pfizer inilah sekarang yang kita gencarkan, makanya Sinovac kita simpan untuk dosis kedua dan untuk Pfizer kita galakkan secepat mungkin karena tanggal kedaluwarsanya sudah mendekat, itu kita berupaya menghabiskan sampai akhir November ini," ujarnya di Makassar, Senin (8/11).

Nursaidah menjelaskan, kedaluwarsa yang dimaksud tidak seperti yang dipahami pada umumnya. Kedaluwarsa vaksin Pfizer ini ditentukan oleh penyimpanannya yang harus berada dalam kondisi beku atau minus 17 derajat selcius. Namun pada kenyataannya, ia mengakui banyak dari vaksin yang mencair karena pendistribusian melalui berbagai proses dan tempat penyimpanan yang kurang memadai sehingga vaksin Pfizer di Kota Makassar mencair dan hanya bisa digunakan selama satu bulan ke depan.

"Pfizer itu pengelolaannya tersendiri, harus di suhu beku minus 17 derajat selcius. Ketika dia cair di suhu 28 derajat selcius, itu masa waktunya hanya sebulan dan harus segera kita distribusikan," urainya.

Kota Makassar memperoleh vaksin jenis Pfizer sejak satu bulan lalu sekitar 50 ribu dosis dan Dinkes Makassar mengklaim separuhnya telah diberikan ke masyarakat. "Kalau kita bicara stok, itu sudah berjalan sejak kemarin. Soal sisanya kan harus dari data, sekarang saya belum pantau. Tapi sudah ada setengah lah kita pakai," kata dia.

Nursaidah menjelaskan, semua vaksin mulai dari Sinovac, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan AstraZeneca tidak ada perbedaannya. Semua manfaatnya sama yaitu mencegah kematian dan kesakitan.

"Cuma, jika kita bicara soal merek, maka apa yang diberikan kementerian itu yang kita gunakan dan itulah yang pemerintah mampu beli," ujar dia.

Hingga 7 November, berdasarkan data KPCPEN, cakupan vaksinasi di Kota Makassar telah mencapai 75 persen untuk dosis pertama. Sedangkan pada dosis kedua mencapai 51 persen dari sasaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement