Selasa 09 Nov 2021 05:55 WIB

Tertarik Alquran, Mualaf Yessy: Terdengar Meski Kamar Kedap

Mualaf Yessy mendengar lantunan Alquran dari kamar pembantu

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Yessy mendengar lantunan Alquran dari kamar pembantu. Mualaf Yessy
Foto: Dok Istimewa
Mualaf Yessy mendengar lantunan Alquran dari kamar pembantu. Mualaf Yessy

REPUBLIKA.CO.ID, — Jalan menunju hidayah wanita yang kini berusia 43 tahun itu cukup panjang. Kepada Republika, ia pun menuturkan kisahnya. Saat dirinya masih seusia anak sekolah dasar (SD), keluarganya memiliki seorang asisten rumah tangga (ART) yang beragama Islam. Sehari-hari, ia memanggilnya Mbak Zahra. 

Yenny mengenang, Mbak Zahra sehari-hari bekerja dengan giat dan rapi. Sebagai seorang Muslimah, sang ART juga tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Ibadah itu dilakukannya di dalam kamar kecilnya. Saat sholat, pintunya selalu ditutup karena khawatir tampak dari pandangan tuan rumah. 

Baca Juga

Yenny ingat, Mbak Zahra bersikap demikian bukan karena kedua orang tuanya galak. Ayah dan ibunya juga tidak pernah melarang-larang ART tersebut untuk melaksanakan ibadah menurut agamanya itu. Sholat secara sembunyi-sembunyi dilakukan atas keinginannya sendiri. 

Kebetulan, kamar Mbak Zahra terletak di belakang rumah, dekat dapur. Sementara itu, kamar Yessy berada agak jauh darinya, yakni berhadapan dengan teras. 

 

Pada suatu hari, ART ini sedang di dalam kamarnya sembari mengaji. Secara tidak sengaja, Yessy kecil mendengar lantunan ayat-ayat suci Alquran dari arah tempat pembantunya itu berada. Hal itu membuatnya tertarik. 

Baca: Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran

“Saya tertarik dengan apa yang sedang dilantunkan Mbak Zahra. Makanya, saya mendatanginya ke kamar,” ujar perempuan berdarah Tionghoa itu, seperti dilansir Republika dari akun YouTube seorang pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)Firdaus Sanusi, beberapa waktu lalu. 

Ia kemudian mengintip bagian dalam kamar tersebut melalui birai jendela. Tampak di sana, Mbak Zahra sedang duduk dengan mengenakan mukena. Di tangannya, terdapat mushaf Alquran. 

Waktu itu, Yessy kecil merasa agak heran. Sebab, letak kamar sang ART tidak dekat dengan kamarnya. Namun, suara lirihnya yang sedang mengaji kitab suci umat Islam itu sampai ke arah teras. 

“Suaranya tidak keras, malahan sangat pelan. Seharusnya, itu hanya terdengar olehnya, tetapi saya masih bisa mendengarnya dari kamar saya,” kata pemilik nama lengkap Yessy Dwy Sulyany ini. 

Baca juga: Tiga Perangai Buruk dan Tiga Sifat Penangkalnya  

Sejak saat itu, Yessy kecil sering bermain ke kamar Mbak Zahra. Putri tuan rumah ingin mencari tahu tentang ibadah yang dilakukan mbaknya itu. Pertama-tama, mukena yang dipakainya ketika sholat membuatnya jatuh hati. 

Ia kemudian ingin juga dibelikan. Namun, Mbak Zahra enggan memberikannya karena takut dimarahi atasannya. Tidak menyerah, Yessy lalu minta kitab yang sedang dibaca ART-nya itu. Waktu itu, dirinya belum mengetahui bahwa mushaf tersebut bernama Alquran. 

Mbak Zahra ternyata tetap enggan memberi kannya. Yessy kecil pun tidak berputus asa. Uang jajannya ditabung sedikit demi sedikit. Beberapa waktu kemudian, tabungannya itu dibuka. Hasilnya akan dipergunakannya untuk membeli kitab suci Alquran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement