Selasa 09 Nov 2021 01:55 WIB

Cerita Rekan Kerja Petinggi BUMN Korban Tabrak Lari Antasari

Hingga kini polisi belum menangkap penabrak Aris Kadarisman petinggi BUMN RNI

Tabrak lari (ilustrasi)
Foto: IST
Tabrak lari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka kembali datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sepekan terakhir. Salah satu petinggi BUMN, Aris Kadarisman tewas setelah menjadi korban tabrak lari oleh sopir pikap di Jl Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan.

Aris meninggal dunia karena ditabrak oleh mobil pickup saat berhenti di pinggir jalan dan hendak melakukan ibadah salat Subuh di Jalan Pangeran Antasari. Sang sopir, hingga kini belum tertangkap. 

Aris sendiri diketahui merupakan petinggi dari salah satu BUMN, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Aris  menjabat Assistant Vice President (AVP) Pengembangan SDM di PT RNI sejak tahun ini.

Aris diketahui mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada. Dia adalah lulusan Sarjana Sastra Prancis dan lanjut menyelesaikan S2 di UGM dengan jurusan Magister Manajemen. 

Berdasarkan keterangan dari rekan kerja, almarhum adalah orang yang rajin, profesional dan ulet. Selain itu, almarhum juga dikenal rajin beribadah dan melaksanakan salat 5 waktu di masjid. Aris yang merupakan tulang punggung keluarga sudah lama meniti karier di RNI. 

Sementara di mata keluarga, Aris merupakan sosok yang suka membantu dan menjadi tempat curhat keluarga serta rekan kerja."Yang saya tahu pasti sih karena beliau kerjanya di bagian SDM, emang tempat curhatnya semua orang. Buat kami ya mungkin lebih istimewa dari itu," ujar istri Alm.Aris Kadarisman, Hilda, Rabu (3/11).

Selebihnya, Aris Kadarisman adalah sosok yang sangat istimewa di mata Hilda. Pembawaan Aris yang suka bercanda membuat suasana keluarga santai dan harmonis.

Tidak hanya itu, Aris juga dikenang Hilda sebagai orang yang ringan tangan. Aris bahkan tidak ragu membantu istri mengurusi anak hingga memasak.

Diketahui sebelumnya Aris Kadarisman meninggal dunia setelah ditabrak pengemudi pikap di Jl Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (1/11). Informasi dari polisi, Aris saat itu hendak salat Subuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement