Senin 08 Nov 2021 21:23 WIB

Tak ada Lagi Provinsi yang Berstatus PPKM Level 4

Pemerintah mewaspadai tren kenaikan kasus di 34 kabupaten/kota di Jawa-Bali

Rep: Iit Septyaningsih/Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah bocah Kei menemukan ikan saat bermain di tengah pantai yang surut jauh atau Meti di Desa Wisata Ohoidertawun, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, Jumat (29/10). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali akan diperpanjang selama dua pekan.
Foto: ANTARA/FB Anggoro.
Sejumlah bocah Kei menemukan ikan saat bermain di tengah pantai yang surut jauh atau Meti di Desa Wisata Ohoidertawun, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, Jumat (29/10). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali akan diperpanjang selama dua pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, Iit Septyaningsih, Dessy Suciati Saputri

JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali akan diperpanjang selama dua pekan. Ini berlaku mulai 9 sampai 22 November 2021.

Baca Juga

Dari 27 provinsi di luar Jawa-Bali, tidak ada lagi yang menerapkan PPKM level 3 dan 4. Sebanyak 22 provinsi berada di level dua dan lima provinsi lainnya pada level satu.

"Di level kabupaten/kota, PPKM level empat dan tiga terus menurun, tidak ada di level empat. Ada empat kabupaten di level tiga, dan terdapat 231 kabupaten/kota di level dua, dan 151 kabupaten/kota di level satu,” ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (8/11).

Per 7 November 2021, kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali sebanyak 5.566 kasus. Angka itu turun 97,5 persen dari tingkat kasus aktif di luar Jawa-Bali dibandingkan 6 Agustus 2021. Sedangkan kasus aktif di luar Jawa-Bali ini berkontribusi 51,42 persen dari total kasus nasional.

Jika dilihat per pulau, Airlangga memaparkan, di Sumatera kasus kesembuhan atau recovery rate-nya sudah 96,13 persen. Lalu fatality rate sebesar 3,57 persen, dengan penurunan kasus 98 persen.

Khusus Nusa Tenggara, kesembuhannya 97,41 persen dan fatality rate 2,34 persen, dengan penurunan kasus 98,23 persen. Berikutnya di Kalimantan, recovery rate 96,55 persen dan fatality rate 3,17 persen, dengan penurunan kasus 97,9 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement