Senin 08 Nov 2021 21:18 WIB

Sejumlah Titik di Tangsel Banjir, Ini Kata Wali Kota

Beberapa upaya dilakukan Pemkot Tangsel dalam menangani banjir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Hiru Muhammad
 Hujan yang mengguyur sejak petang hari menyebabkan banjir di Jalan Aria Putra, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, Rabu (20/4) malam.  (foto : MgROL_45)
Hujan yang mengguyur sejak petang hari menyebabkan banjir di Jalan Aria Putra, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, Rabu (20/4) malam. (foto : MgROL_45)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Banjir telah melanda tujuh titik di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) pada Ahad (7/11). Pemerintah Kota Tangsel menyebut terus melakukan sejumlah upaya penanganan banjir di wilayahnya.

Wali Kota Tangsel Benyamin mengatakan, penyebab terjadinya banjir di sejumlah titik di wilayah Tangsel lantaran adanya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Tangsel. “Penyebab banjir tingginya intensitas curah hujan, meningkatnya debit aliran di daerah hulu dan penyempitan dimensi saluran maupun sungai di daerah perbatasan, baik DKI Jakarta maupun Kota Tangerang,” ujar Benyamin kepada wartawan, Senin (8/11).

Dia menuturkan, beberapa upaya dilakukan  Pemkot Tangsel dalam menangani banjir. Di antaranya menyiagakan mesin pompa penyedot air di berbagai titik untuk meminimalisasi banjir saat terjadi hujan berintensitas tinggi. “Sudah ada di DPU (Dinas Pekerjaan Umum) pompa listrik 27 dan pompa diesel 18,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya normalisasi sebagai cara untuk mempercepat aliran sungai. Normalisasi dilakukan di sejumlah lokasi yang menjadi titik-titik rawan banjir, seperti wilayah Kecamatan Pondok Aren dan Ciputat.

“Dinas PU sedang melakukan normalisasi di Perumahan Pondok Maharta dan Kampung Bulak (Kecamatan Pondok Aren) dan Ciputat. Baru selanjutnya Paku Jaya (Serpong Utara), serta perlu adanya normalisasi khususnya di Kali Angke BBWS Ciliwung-Cisadane di perbatasan Kota Tangerang,” jelasnya.

Benyamin melanjutkan, upaya lainnya yakni dengan melakukan pemeliharaan turap serta tanggul hingga pengerukan sungai. Upaya itu, kata dia memakan biaya hingga miliaran rupiah.

“Untuk operasi dan pemeliharaan perbaikan tanggul dan tebing sungai seluruh Tangsel selama tahun 2021 sekitar Rp 6 miliar meliputi pemeliharaan turap, tanggul sungai, pengerukan sungai, dan listrik pompa,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement