Selasa 09 Nov 2021 06:30 WIB

Asal Mula Hoaks Vaksin Bikin Bercahaya Seperti Kunang-Kunang

Vaksin Covid-19 disebut mengandung zat yang bikin orang bersinar kayak kunang-kunang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kunang-kunang. Vaksin mRNA Covid-19 tidak mengandung enzim yang dapat membuat manusia bersinar seperti kunang-kunang.
Foto: republika
Kunang-kunang. Vaksin mRNA Covid-19 tidak mengandung enzim yang dapat membuat manusia bersinar seperti kunang-kunang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kandungan enzim luciferase yang konon terdapat dalam vaksin Covid-19 kembali hangat dibicarakan di media sosial. Setelah ramai pada Mei silam, hoaks ini mencuat kembali setelah seorang koresponden media Newsmax mengungkap disinformasi mengenai enzim luciferase dengan mengklaim bahwa itu merujuk pada Lucifer, nama lain untuk iblis dalam ajaran Kristen.

Koresponden tersebut juga menambahkan beberapa cerita ngawur lainnya tentang keterkaitan vaksin dan Lucifer. Namun, bagaimana faktanya?

Baca Juga

Dilansir WebMD, Senin (8/11), vaksin Covid-19 tidak mengandung enzim luciferase. Nama enzim ini tidak mengacu pada nama iblis, melainkan diserap dari bahasa latin, yakni "lucifer", yang artinya "pembawa cahaya".

Luciferase adalah enzim yang bekerja pada molekul berenergi tinggi pada hewan seperti kunang-kunang. Energi yang dilepaskan dari enzim ini mendorong kemampuan kunang-kunang untuk memendarkan cahaya atau disebut bioluminesensi.

Proses bioluminesensi ini telah menginspirasi para peneliti untuk menggunakan enzim tersebut sebagai alat pendukung di laboratorium, termasuk dalam pengujian beberapa merek vaksin Covid-19 pada hewan. Salah satu kegunaannya adalah melacak di mana dan kapan sel menggunakan gen.

Gen memiliki area yang bertindak seperti saklar, mengaktifkan atau menonaktifkan penggunaan gen. Para ilmuwan yang ingin melihat kapan sebuah sel membuat gen aktif dapat memasukkan kode untuk luciferase di sebelah saklar genetik ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement