Senin 08 Nov 2021 20:56 WIB

Diakui WHO, Pemerintah Nyatakan Pandemi di Indonesia Membaik

WHO menyebut seluruh provinsi di Indonesia berada pada tingkat penularan rendah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus raharjo
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20
Foto: Dok Republika
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali dilakukan kembali pada pekan ini. Kondisi pandemi diklaim sudah sangat membaik jika dibandingkan puncaknya pada Juli 2021 lalu.

Per 7 November 2021, jumlah kasus aktif sebesar 10.825 kasus atau 0,3 persen dari total keseluruhan kasus. Angka itu jauh lebih baik daripada rata-rata global yang sebesar 7,4 persen.

Baca Juga

Apabila dibandingkan dengan kondisi puncak pada 24 Juli 2021, persentasenya sudah turun 98,11 persen. Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 543 kasus, dengan tren penurunan per 7 November, yaitu sebanyak 444 kasus atau sudah turun 99,2 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.

Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (recovery rate/RR) sebesar 96,37 persen, lebih baik dari global yang sebesar 90,5 persen, tingkat kematian (case fatality rate/CFR) sebesar 3,38 persen. Lalu penurunan total kasus aktif sebesar 97,59 persen.

“Selama 2021 ini, tren penurunan kasus secara konsisten terjadi di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali dengan tren penurunan di luar Jawa Bali yang lebih tinggi dibandingkan Jawa-Bali. Proporsi kasus dari luar Jawa-Bali menurun sejak akhir Oktober 2021," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers virtual, Senin (8/11).

Ia melanjutkan, data proporsi luar Jawa-Bali terhadap total kasus nasional per 7 November, yaitu kasus konfirmasi 25,2 persen (112 dari 444 kasus) dan kasus aktif 47,9 persen (5.736 dari 11.960 kasus). Kondisi yang terus membaik itu, kata dia, juga diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam Covid-19 Situation Report Nomor 79 pada 3 November 2021, disebutkan WHO seluruh Provinsi di Indonesia telah berada pada tingkat penularan masyarakat (community transmission/CT) level 1 atau tingkat penularan rendah. Hal ini berarti seluruh provinsi sudah berada pada CT1, yang merupakan tingkat penularan/infeksi rendah pada periode 25 hingga 31 Oktober 2021.

Hasil laporan tersebut sejalan dengan angka tingkat reproduksi (Rt) virus Covid-19 yang masih terus terkendali, yakni berada di angka 0,95 per 5 November. “Hal ini akan terus dijaga dengan terus mendorong program penerapan prokes, 3M dan 3T secara ketat, serta percepatan vaksinasi secara konsisten,” katanya.

Sementara, dari segi mobilitas penduduk memang sudah mulai meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Namun, kasus Covid-19 masih tetap terkendali atau tidak diikuti dengan peningkatan kasus. Jika dilihat per pulau, mobilitas tertinggi terjadi di Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua yang sudah meningkat melebihi kondisi pra-pandemi Covid-19.

Airlangga mengatakan, kabar baik juga datang dari Indonesia Covid Recovery Indeks yang dirilis oleh Nikkei. Menurut data Indeks Nikkei, Indonesia berada di peringkat 41 dari 121 negara di dunia, tertinggi di antara negara-negara lain di ASEAN, dengan nilai 56 (31 Oktober 2021). Peringkat ini membaik dari sebelumnya yang berada di peringkat 54.

Dilihat dari jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali, per 7 November 2021, sebesar 5.736 kasus atau 0,4 persen dari total kasus, atau sudah menurun 97,5 persen dari puncaknya pada 6 Agustus 2021. Kasus konfirmasi harian rata-rata tujuh hari (7DMA) sebesar 159 kasus dengan tren terus menurun, per 7 November sebanyak 112 kasus, atau sudah menurun 99,5 persen dari puncaknya pada 6 Agustus 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement