Senin 08 Nov 2021 20:41 WIB

Sierra Leone Berkabung Tiga hari Setelah Ledakan Tanker

Insiden ledakan tanker di Sierra Leone menewaskan lebih dari 100 orang.

 Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio.
Foto: AP/JUSTIN LANE/Pool EPA
Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio mengumumkan tiga hari berkabung mulai Senin diikuti dengan dua hari berdoa setelah ledakan tanker bahan bakar di pinggiran timur ibu kota Freetown, Wellington, yang menewaskan lebih dari 100 orang. Hara berkabung ini sebagai bentuk penghormatan buat mereka yang meninggal.

“Sebagai penghormatan kepada umat beriman yang telah meninggal, saya menyatakan tiga hari berkabung nasional dari Senin, 8 November hingga Rabu, 10 November 2021, di seluruh Republik Sierra Leone. Bendera akan dikibarkan setengah tiang. Doa akan dipanjatkan untuk yang meninggal dan yang terluka di Sierra Leone masing-masing pada hari Jumat, 12 November, dan Minggu, 14 November, "kata Bio dalam sebuah pernyataan resmi Ahad malam.

Baca Juga

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/sierra-leone-berkabung-tiga-hari-setelah-ledakan-tanker-/2414629.

Dia mengaku sangat terganggu oleh kebakaran tragis dan hilangnya nyawa yang mengerikan. Pemerintah akan melakukan segalanya untuk mendukung keluarga yang terkena dampak.

Sementara itu menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA), 92 korban dengan berbagai tingkat luka bakar telah dirawat di rumah sakit di Freetown. NDMA telah meluncurkan donor darah darurat yang akan dimulai dari Senin pukul 8 pagi dan berlanjut 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Pemerintah juga telah menyediakan persediaan medis yang cukup buat para korban di berbagai rumah sakit.

Ledakan sebuah tanker bahan bakar yang dimuat sebelumnya bertabrakan dengan sebuah truk yang membawa batu granit di Wellington mengakibatkan kematian lebih dari 100 orang dan hilangnya harta benda.

Kedua kendaraan bertabrakan di jalan raya saat tanker hendak memasuki pom bensin terdekat untuk menurunkan bahan bakarnya. Sementara pada saat yang sama, kedua pengemudi turun dari kendaraan mereka dan meminta warga masyarakat untuk menjauh dari tempat kejadian. "Mereka mencoba untuk memperbaiki kebocoran dari tabrakan," kata lembaga  tersebut.

Namun beberapa anggota masyarakat bergegas ke tempat kejadian dan mengambil bahan bakar untuk disimpan di bangunan darurat di dekat lokasi kejadian.

Komunitas Afrika dan internasional telah menyatakan simpati mereka kepada negara Afrika Barat tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Sabtu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya bahwa dia sangat sedih dengan hilangnya banyak nyawa. "PBB siap memberikan dukungan yang diperlukan setelah insiden tragis ini," tambahnya.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), di mana Sierra Leone adalah salah satu anggotanya, juga menyatakan solidaritas setelah kecelakaan tragis itu.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada orang-orang dan pemerintah Sierra Leone dan kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka," kata Kementerian Luar Negeri Republik Turki dalam sebuah catatan.

Ia juga menyatakan kesedihan mendalam atas insiden tersebut.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement