Senin 08 Nov 2021 12:25 WIB

STIE Banjarmasin Gelar Economic Debate Competition

Kompetisi merupakan sarana untuk mengasah keilmuan bidang ekonomi

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar,  membuka secara resmi Economic Debate Competition (EDC) Season 5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) Banjarmasin.
Foto: Pemprov Kalsel
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar, membuka secara resmi Economic Debate Competition (EDC) Season 5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) Banjarmasin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar,  membuka secara resmi Economic Debate Competition (EDC) Season 5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) Banjarmasin.

Kompetisi debat ekonomi tingkat regional yang memasuki season ke-5 ini, dilaksanakan di STIEI Banjarmasin. Kegiatan berlangsung, selama tiga hari sampai dengan 10 November 2021, dan mulai digelar hari ini.

Baca Juga

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Roy, Gubernur Sahbirin Noor menyambut positif  atas kegiatan ilmiah digagas  Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HJMJ) STIEI Banjarmasin. Menurut Sahbirin, kompetisi ini adalah sarana mengasah ilmu ekonomi sekaligus kemampuan komunikasi.

“Kompetisi ini merupakan sarana untuk mengasah keilmuan bidang ekonomi, sekaligus meningkatkan kemampuan komunikasi dalam menyampaikan pendapat dengan baik dan benar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sahbirin dalam sambutannya menyampaikan keinginan agar para peserta dapat mengerti tentang isu perekenomian nasional maupun regional, serta mampu menawarkan solusi dari setiap tema yang akan didiskusikan.

“Saya ingin agar melalui kompetisi ini, anak-anakku sekalian dapat membangun kerangka pikir yang lebih komprehensif terutama dalam melihat tantangan-tantangan perekonomian nasional maupun regional. Bukan hanya berdebat tanpa arah, tetapi kalian harus mampu menawarkan solusi dari setiap mosi yang akan didiskusikan,” harapnya.

Kompetisi ini juga diharapkannya dapat menjadi media untuk belajar melihat isu dari dua sisi, yakni pro dan kontra. Serta dapat menilai efektifitas berbagai kebijakan pemerintah terhadap perekonomian daerah.

Disamping itu, pria yang akrab disapa Paman Birin ini dalam sambutannya juga menyampaikan pesannya agar terus mengasah kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis.

Kepada  para peserta yang menurutnya merupakan calon-calon pemimpin di masa depan. “Jangan pernah lelah untuk terus mengasah kemampuan berkomunikasi dan selalu berpikir kritis. Karena dengan kemampuan yang kalian miliki saat ini, kalian tentunya layak menjadi calon-calon pemimpin masa depan,” pesannya.

Ketua STIEI Banjarmasin, Yanuar Bachtiar, dalam sambutannya mengatakan tujuan dari pelaksanaan kompetisi ini adalah tercapainya pengertian dan pemahaman serta melatih kepekaan para generasi muda terkait isu-isu dan situasi ekonomi di daerah. “Para peserta akan mencoba menuangkan pikiran dan konsepnya tentang sebuah isu ekonomi. Isu yang akan diangkat tentunya adalah isu ekonomi terkini.

Hal ini agar para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa, mengerti dan memahami tentang bagaimana situasi perekonomian di Kalimantan pada umumnya, dan Kalsel pada khususnya.” ujarnya.

Menurut Yanuar, EDC yang merupakan inisasi dari HMJM ini awalnya hanya kompetisi setingkat Kalimantan Selatan. Namun atas permintaan Sahbirin, kompetisi ini akhirnya menjadi kompetisi tingkat regional Kalimantan.

“Kompetisi ini awalnya hanya tingkat Kalsel, dan atas permintaan Paman Birin, akhirnya kompetisi ini menjadi kompetisi debat ekonomi tingkat regional. Keinginannya, kompetisi ini akan menjadi agenda nasional, agar nama Kalsel dapat lebih dikenal di tingkat nasional,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement