Ahad 07 Nov 2021 14:19 WIB

Sekjen Jawara Depok: Kadin Harus Lebih Peduli pada UMKM

Kadin harus bisa menjadi payung untuk semua asosiasi dan komunitas.

Kamaluddin Enuh, Sekjen Jawara Depok
Foto: Istimewa
Kamaluddin Enuh, Sekjen Jawara Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menjelang pelaksanaan Musyawarah Kota (Mukota) ke-V Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Depok, desakan dari pelaku UMKM agar Kadin memperbesar perhatiannya pun mengemuka. Sekjen Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok, Kamaluddin Enuh menyampaikan Kadin harus bisa menjadi payung untuk semua asosiasi dan komunitas. 

Kamaluddin mengatakan, saat ini komunitas ataupun asosiasi banyak yang jalan sendiri-sendiri. Padahal, sudah seharusnya Kadin Depok bisa bersinergi dengan pemerintah Kota Depok dalam pembinaan UMKM. "Kita tau di Kadin sendiri juga ada bidang untuk mengurus UMKM, tapi faktanya selama ini kita belum merasakan peran Kadin Depok untuk UMKM,” kata Kamaludin, Ahad (7/11). 

Baca Juga

Dia pun menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Ketua Kadin selanjutnya bisa lebih peduli terhadap UMKM. Dengan demikian, diharapkan Kadin Depok bisa membawa program dari Pusat untuk pengembangan UMKM di Kota Depok.

Menurut Kamaluddin, saat ini jika bertanya kepada pelaku UMKM, banyak yang tidak tau Kadin itu apa. Apalagi merasalam manfaat Kadin untuk mereka. "Artinya Kadin belum banyak terdengar oleh UMKM Depok selama ini. Belum lagi syarat pendaftaran menjadi anggota Kadin yang lumayan tinggi di Depok untuk teman-teman UMKM. Lalu dimana keberpihakan Kadin Depok untuk UMKM,” tambah Kamal.

Karena itu, ke depan diharapkan Kadin Depok bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok. Dan keberpihakan terhadap UMKM juga bisa semakin besar.

Mukota ke-V Kadin Kota Depok sendiri akan digelar pada 25 November mendatang di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat. Mukota ini sekaligus pemilihan Ketua Kadin periode 2021-2026, yang akan digelar pada 25 November 2021, di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat. 

Pemilihan Ketua saat Mukota Kadin kota Depok menjadi sorotan semua kalangan terutama para pelaku UMKM karena UMKM adalah pilar terpenting bagi perekonomian Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement