Ahad 07 Nov 2021 11:15 WIB

Prediksi Kapuskes Haji Terkait Kuota dan Prokes

Prediksi Kapuskes Haji Terkait Kuota dan Prokes.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Prediksi Kapuskes Haji Terkait Kuota dan Prokes. Foto: Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Foto: Republika
Prediksi Kapuskes Haji Terkait Kuota dan Prokes. Foto: Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Melihat perkembangan kasus Covid-19 membuat Pemerintah Indonesia yakin haji akan diselenggarakan dengan kuota penuh. Meski demikian protokol kesehatan tetap diterapkan, meski lebih longgar dibandingkan pada penyelenggaraan haji sebelumnya.

"Pastinya di era pandemi tetap dengan protokol kesehatan, walaupun mungkin lebih diperlonggar," kata Budi Sylvana, Rabu (3/11).

Baca Juga

Saat ini pemerintahan Arab Saudi telah memperlonggar protokol kesehatan di masjid Makkah dan Madinah. Melihat kondisi tersebut penyelenggaraan haji bisa diselenggarakan dengan kuota penuh.

"Mereka (Saudi) bilang dengan kekuatan penuh karena di sana sudah tidak ada lagi distancing di Arab. Berapa kuotanya kita masih nunggu," katanya.

Seperti diketahui kebijakan Arab Saudi tidak bisa diprediksi, karena begitu cepat dalam menentukan sebuah kebijakannya. Semoga tahun ini ibadah haji dapat diselenggarakan dengan kuota penuh. 

"Mudah-mudahan kuotanya penuh jadi petugas juga banyak yang diberangkatkan," katanya.

Budi mengatakan, jika kuota haji tidak diselenggarakan dengan kuota penuh, maka setiap negara hanya bisa menerima berapa kuota yang diberikan Arab Saudi. Karena operasional haji, Arab Saudi yang bisa menentukan.

"Optionalnya itu kalau misalkan kuotanya tidak penuh ya tergantung dengan kuota yang diberikan oleh Saudi," katanya.

Untuk itu ia belum mengetahui bagaimana skenario penyelenggaraan haji tahun 2022, terutama terkait kuota petugas da  jamaah haji.

"Kita itu belum skenarionya berapa-berapa persennya dari Saudi."

Menurutnya semua yang terkait dengan ibadah haji, masih dinamis dan bisa berubah. Mulai dari berapa jumlah kuota yang sampai bagaimana protokol kesehatan.

"Semua masih dinamis tergantung pada kondisi pandemi," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement