Sabtu 06 Nov 2021 12:55 WIB

Jamkrindo Bantu Petani Jahe Tingkatkan Produktivitas

Pemberdayaan komunitas telah dilakukan di sejumlah daerah.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Pekerja disalah satu usaha kecil menjemur bahan olahan dari singkong yang dibuat menjadi tepung tapioka di Cipambuan, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/6). PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) terus berkomitmen tinggi untuk memacu UMKM naik kelas melalui berbagai upaya untuk mendorong dan meningkatkan kapabilitas kuat sebagai elemen penting dalam kebangkitan ekonomi nasional.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pekerja disalah satu usaha kecil menjemur bahan olahan dari singkong yang dibuat menjadi tepung tapioka di Cipambuan, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/6). PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) terus berkomitmen tinggi untuk memacu UMKM naik kelas melalui berbagai upaya untuk mendorong dan meningkatkan kapabilitas kuat sebagai elemen penting dalam kebangkitan ekonomi nasional.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Jamkrindo (Persero) melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan teknik menanam dan pemupukan kepada kelompok tani di Kampung Sumur Kondang, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan kontribusi sektor pertanian di Garut 

 

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan, kolaborasi penguatan ekonomi di Garut telah dilakukan sejak awal 2021. Kolaborasi tersebut dijalin dengan berbagai pihak, antara lain, Kementerian Koperasi dan UKM,

Kementerian BUMN, Pemerintah daerah, IFG, Salarea Foundation serta tokoh masyarakat setempat.

 

“Sejak awal tahun kami telah mendampingi para kelompok tani dengan berbagai kegiatan seperi penguatan kapasitas petani dengan pengembangan demplot kopi, program rumah semai, pendirian koperasi tani,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/11).

 

Menurutnya, saat ini para petani jahe yang melakukan penanaman jahe perdana, merupakan kelompok tani kopi yang selama ini telah diberikan pendampingan oleh Jamkrindo. “Untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, maka dilakukan penanaman jahe di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Diharapkan penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe,” ucapnya.

 

Selain memberdayakan para petani, Jamkrindo juga memfasilitasi pendirian rumah sampah Salarea. Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan. Bersama dengan Salarea Foundation, PT Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai berfungsi pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu.

 

Sebelum di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat, antara lain, di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp); Larantuka, Flores Timur; Nusa Tenggara Timur; dan Kintamani, Bali. 

 

Menurutnya, pemberdayaan tersebut telah terbukti menggeliatkan ekonomi daerah setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 

 

“Kami terus mendukung upaya-upaya dari kelompok masyarakat melaui program pemberdayaan dan penguatan ekonomi.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement