Jumat 05 Nov 2021 23:09 WIB

Tiga Strategi Budaya Perusahaan Agar jadi Incaran Milenial

Venteny sediakan aplikasi untuk ubah budaya perusahaan yang disukai milenial

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja milenial (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Pekerja milenial (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perusahaan bidang teknologi, VENTENY mengungkapkan strategi budaya agar menjadi perusahaan incaran bagi kaum milenial.

Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya mengatakan nilai-nilai tersebut dapat berupa kebijakan yang bersifat wajib, atau kebiasaan yang pada akhirnya membentuk budaya di lingkungan kerja semisal Tokopedia memiliki nilai yang disebut ‘3 DNA’ bagi seluruh karyawannya, yaitu focus on consumer, growth mindset, dan make it happen make it better

“Agar tidak sekedar menjadi jargon, perusahaan harus memastikan karyawan mengerti makna dibalik nilai-nilai tersebut serta kaitannya dengan tujuan perusahaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/11).

Menurutnya perusahaan-perusahaan tersebut dapat memahami kebutuhan dan keinginan karyawan sebagai bagian dari motivasi bekerja. Adapun bentuknya mulai dari memberikan gaji dan tunjangan yang sepadan dengan tanggung jawab, menyediakan fasilitas-fasilitas utama hingga penunjang gaya hidup, serta pengelolaan jam kerja guna mendorong terwujudnya work life balance

“Kehadiran perusahaan dalam pemenuhan hal-hal tersebut mampu memotivasi karyawan untuk mengerahkan potensi terbaiknya bagi perusahaan,” ucapnya.

Selanjutnya, menurut Damar, perusahaan-perusahaan tersebut mampu menciptakan employee happiness kepada karyawan. Google misalnya, mereka meyakini kreativitas dan produktivitas individu lahir dari lingkungan kerja yang menyenangkan. Maka itu, Google memilih menyediakan perks atau fasilitas ekstra yang bisa dinikmati karyawan sehari-hari seperti ruang istirahat, makan gratis, dan permainan di kantor, dibandingkan mengadakan kegiatan rekreasi (outing) karyawan.

“Adanya budaya progresif tersebut tak lepas dari pengaruh generasi millennial dan generasi Z yang kini mendominasi angkatan kerja. Generasi tersebut punya sudut pandang dan karakter yang bisa menjadi kekuatan bagi perusahaan. Mereka progresif, terbuka dengan perubahan, dan sadar dengan kualitas dirinya. Alih-alih terus mempertajam generation gap, perusahaan bisa belajar dari keunggulan mereka dalam menginspirasi budaya organisasi baru. Karena, nantinya juga akan menguntungkan perusahaan ke depannya,” ucapnya.

Selain membawa pengaruh dalam budaya organisasi, menurutnya, sebagai pencari kerja mereka juga cenderung mempertimbangkan perusahaan yang mendukung peningkatan kualitas mereka sebagai individu, selain faktor-faktor konvensional seperti gaji dan jabatan.

Sebagai perusahaan HR-tech super-app, VENTENY memahami tidak semua perusahaan memiliki privilege dalam mengubah budaya organisasi, atau menawarkan benefit yang peka terhadap perkembangan kebutuhan generasi muda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement