Jumat 05 Nov 2021 21:22 WIB

Kehadiran PLN di KIT Batang Tingkatkan Minat Investor

Listrik dari PLN jadi kepastian infrastruktur yang dapat meyakinkan tenant.

Petugas PLN melakukan perawatan saluran listrik (ilustrasi). Kehadiran listrik PLN di Kawasan Industri Batang dinilai makin meyakinkan investor untuk masuk  ke KIT Batang.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas PLN melakukan perawatan saluran listrik (ilustrasi). Kehadiran listrik PLN di Kawasan Industri Batang dinilai makin meyakinkan investor untuk masuk ke KIT Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memastikan kehadiran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan berpengaruh besar terhadap meningkatnya minat tenant (penyewa) untuk berinvestasi di sana.

"Kehadiran PLN dipastikan akan semakin menyakinkan para tenant untuk berinvestasi di KIT Batang," kata Bupati Batang Wihaji usai acara Penyalaan Awal Listrik di KIT Batang, Jawa Tengah, Jumat (5/11) sore.

Baca Juga

Wihaji menyampaikan terima kasih kepada PLN setelah memberikan semangat di KIT Batang. Sebab hal ini menjadi kepastian infrastruktur seperti telah diperintahkan Presiden Joko Widodo guna menyakinkan tenant berinvetasi di KIT Batang.

"Ini adalah keseriusan negara karena mereka yang bekerja berasal dari BUMN yaitu di antaranya PLN. PLN begitu cepat membangun infrastruktur di KIT Batang," kata Wihaji.

Ia mengatakan, dengan kesiapan-kesiapan yang telah dilakukan di KIT Batang, dipastikan akan membawa dampak terhadap pengurangan tenaga kerja di daerah setempat. Kawasan ini juga diharapkan akan menumbuhkan perekonomian semakin membaik.

"Minimal, masyarakat yang berada di wilayah KIT Batang dan warga luar daerah akan membawa manfaat dengan berdirinya industri," kata dia.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono mengatakan adanya listrik tahap awal ini akan semakin menambah percaya investor bisa hadir di KIT Batang.

"Pada tahun ini, sebanyak lima tenant akan membutuhkan 150 hektare dan tahun mendatang juga sekitar 100 hektare," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement