Jumat 05 Nov 2021 10:50 WIB

BKPM Pastikan Foxconn Investasi di Indonesia

Presiden Jokowi perintahkan BKPM menarik investasi Foxconn ke Indonesia.

Foxconn. BKPM pastikan Foxconn investasi di Indonesia.
Foto: European Pressphoto Agency
Foxconn. BKPM pastikan Foxconn investasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Foxconn untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia, segera dilakukan.

"Insya Allah, Foxconn berminat masuk Indonesia. Saya belum bisa detail untuk jumlah dan kapan investasinya mulai. Kita sudah tanda tangan kesepakatannya, tetapi belum dalam bentuk MoU. Yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini," kata Bahlil saat melakukan peninjauan langsung Paviliun Indonesia di Dubai Expo 2021, Selasa (2/11), sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/11).

Baca Juga

Bahlil mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan perintah khusus kepada Kementerian Investasi/BKPM untuk menarik investasi Foxconn masuk ke Indonesia. Investasi perusahaan manufaktur komponen dan produk elektronik asal Taiwan itu nantinya akan masuk dalam beberapa bagian. Antara lain produksi baterai listrik, mobil dan motor listrik, serta suku cadang peralatan komunikasi.

Investasi Foxconn di Indonesia tersebut nantinya juga akan melibatkan pengusaha nasional dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Foxconn tidak hanya membangun industri mobil listrik saja di Indonesia, akan tetapi juga membangun industri komponen dan bahan baku yang akan digunakan.

"Ini akan punya nilai tambah yang luar biasa, dan harganya akan sangat kompetitif," imbuh Bahlil.

Menurut dia, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik di dunia. Bahlil juga menyampaikan bahwa akan ada investasi kendaraan listrik lain yang masuk ke Indonesia, yakni dari perusahaan otomotif asal Jerman.

"Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka confirm (konfirmasi) masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik. Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan ini jadi target kami," urainya

Menurut mantan Ketua Umum Hipmi itu, salah satu visi besar Presiden Joko Widodo saat ini yaitu mewujudkan transformasi ekonomi dengan adanya penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi industri. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong industri ramah lingkungan dan memberikan kontribusi Indonesia kepada dunia, salah satunya hilirisasi industri kendaraan listrik.

"Target Indonesia adalah menjadi salah satu negara pemain mobil listrik di dunia," pungkas Bahlil.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement