REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Upaya Barcelona untuk mendatangkan Xavi Hernandez nampaknya semakin rumit. Kubu Al Sadd bersedia melepas sang pelatih, jika diberi dana kompensasi.
Barca baru saja memecat Ronald Koeman. Untuk sementara, Sergi Barjuan membesut tim tersebut. Sejatinya Barjuan merupakan juru taktik Barcelona B.
Tentunya, Barjuan tak bisa seterusnya mengelola tim senior. Oleh karenanya, manajemen klub raksasa Katalan bergerak cepat. Blaugrana melakukan pendekatan terhadap Xavi.
Awalnya, segala sesuatu terlihat mudah bagi Barcelona. Apalagi klub Qatar itu sempat menyatakan tak mau menghalangi jalan sang juru taktik untuk kembali. Tapi ada aturan yang harus diselesaikan.
Itu karena Xavi masih terikat kontrak dengan Al Sadd. Pada Kamis (4/11), kedua pihak bertemu. Keduanya mencoba mencari solusi terbaik.
"Pada saat ini, Barceloba diharuskan membayar klausul pembelian Xavi atau setidaknya, sebagian dari itu," demikian laporan yang dikutip dari Marca.
Biaya kompensasi Xavi lima juta euro atau sekitar Rp 83 miliar. Barca enggan memenuhi ketentuan tersebut. Kedua kubu menjadwalkan pertemuan lanjutan pada Jumat (5/11) ini.
Waktu terus berjalan. Barca harus segera menghadirkan pelatih baru pekan depan. Awalnya, Xavi diprediksi menyaksikan penggawa Blaugrana bertanding melawan Celta Vigo akhir pekan ini.
Tetapi, tampaknya skenario tersebut sulit menjadi kenyataan. Ia masih harus menyelesaikan segala sesuatu di Qatar. Sehingga jika nantinya ia keluar, tak ada yang dirugikan.
Xavi merupakan legenda hidup Barcelona. Ia salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola. Ia telah meraih segalanya dalam balutan kostum raksasa Katalan.
Pertama kali, Xavi mendapatkan pengalaman melatih, yakni ketika membesut Al Sadd. Selama berada di klub tersebut, pria 41 tahun ini mendapatkan berbagai gelar domestik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
