Jumat 05 Nov 2021 08:45 WIB

Jokowi Tawarkan 3 Sektor Prioritas Kerja Sama Indonesia-UEA

Sektor yang ditawarkan ialah ibu kota baru, transisi energi, dan sektor perdagangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Jokowi di Jubail Mangrove Park
Foto: Setkab
Jokowi di Jubail Mangrove Park

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Indonesia-UEA Investment Forum di Dubai pada Kamis (4/11). Dalam acara tersebut, Presiden menyampaikan terdapat tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS,” kata Jokowi dikutip dari siaran resmi Istana pada Jumat (5/11).

Baca Juga

Sektor kedua yakni di bidang transisi energi. Presiden berkomitmen akan melakukan transisi di sektor energi sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

“Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,” kata Jokowi di depan para investor UEA.

Sektor prioritas ketiga yakni sektor perdagangan. Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

“Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,” ujar Jokowi.

Setelah menghadiri Indonesia-UEA Investment Forum, Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat di industri gasifikasi batubara dan turunannya. Penandatanganan MoU ini turut dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Shefi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual.

Saat menghadiri acara Indonesia-UEA Investment Forum, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu, ada pula Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA Husin Bagis, serta Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement