Jumat 05 Nov 2021 08:17 WIB

Tol Kapal Betung Ditargetkan Tersambung pada 2023

Dalam pengerjaannya, terdapat.pembangunan dua jembatan terpanjang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll Herwidiakto menjelaskan progres pembangunan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 2 ruas Jalintim-Musi Landas sepanjang 24,9 kilometer dan Seksi 3 ruas Musi Landas-Betung sepanjang 44,29 kilometer.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll Herwidiakto menjelaskan progres pembangunan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 2 ruas Jalintim-Musi Landas sepanjang 24,9 kilometer dan Seksi 3 ruas Musi Landas-Betung sepanjang 44,29 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis Tol Kayu Agung-Palembang-Betung atau Kapal Betung dapat tersambung pada 2023. Saat ini, Tol Kapal Betung yang baru beroperasi yakni seksi 1A Kayu Agung-Jakabaring dan seksi 1B Jakabaring-Jalintim sepanjang 42,4 kilometer.

Sekretaris BPJT Triono Junoasmono mengatakan pemerintah memang memiliki target yang cukup ambisius dalam membangun keseluruhan Tol Trans Sumatra. "Kami tetap optimistis, Palembang hingga Betung sisanya bisa selesai Agustus 2023," kata Triono saat ditemui di kantor PT Waskita Sriwijaya Toll di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, Rabu (3/11).

Untuk menyambung Kali Agung hingga Betung, masih tersisa dua seksi tol lagi yang masih harus dikerjakan. Kedua ruas tersebut yakni Tol Kapal Betung seksi 2 Jalintim-Musi Landas sepanjang 24,9 kilometer dan Seksi 3 Musi Landas-Betung sepanjang 44,29 kilometer.

Triono menambahkan, dalam pengerjaan dua seksi Tol Kapal Betung tersebut juga terdapat pembangunan jembatan terpanjang. "Ada salah satu jembatan paling panjang di jalan tol yaitu jembatan Musi. Jembatan ini untuk tidak merusak lingkungan sekitar, kapal bisa melintas di bawahnya," jelas Triono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll Herwidiakto memastikan komitmennya untuk menyelesaikan semua ruas Tol Kapal Betung. Terlebih, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 7,9 triliun pada 2021 dan Rp 3 triliun pada 2022. Dari PMN tersebut, akan ada Rp 5 triliun yang dialokasikan untuk menyelesaikan ruas Tol Kapal Betung.

Herwidiakto mengatakan penggunaan PMN senilai Rp 5 triliun tersebut akan dibagi dalam dua tahap. PMN tersebut akan digunakan pada tahun ini dan pada 2022.

"Tahap pertama sebesar Rp 3 triliun pada 2021 dan kemudian pada 2022 nanti sebesar Rp 2 triliun," kata Herwidiakto dalam kesempatan yang sama.

Dia menjelaskan, kekurangan pendanaan untuk menggarap proyek tol sepanjang 111,69 kilometer tersebut karena kebutuhan investasi secara keseluruhan. Herwidiakto mengakui total investasi Tol Kapal Betung cukup besar mencapai Rp 22 triliun.

Herwidiakto mengatakan, saat ini progres pembangunan tol telah menggunakan dana internal. "Pembangunan saat ini melalui equity induk usaha WSKT sebesar Rp 14,2 triliun," tutur Herwidiakto.

Untuk itu, Herwidiakto mengharapkan nantinya akan ada perbankan yang tertarik untuk terlibat dalam pembiayaan. Herwidiakto optimistis kekurangan pendanaan akan segera terpenuhi karena pemerintah sudah berkomitmen untuk memberikan PMN dalam proyek tersebut.

"Bank besar seperti Bank Mandiri yang sudah kita ajak diskusi, kami harap ini deal. Lalu nanti juga ada sindikasi dengan bank daerah," ungkap Herwidiakto.

Saat ini, konstruksi pembangunan Tol Seksi 2 ruas Jalintim–Musilindas telah mencapai 32,77 persen. Sementara untuk seksi 3 ruas Musi Landas–Betung konstruksinya telah capai 6,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement