Jumat 05 Nov 2021 04:16 WIB

Pasien Covid-19 di Kaltim Tersisa 155 Orang

Kabupaten Kutai Barat dalam beberapa hari sebelumnya sudah masuk zona kuning.

Pasien Covid-19 di Kaltim Tersisa 155 Orang (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pasien Covid-19 di Kaltim Tersisa 155 Orang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi dan perawatan di Provinsi Kalimantan Timur tersisa 155 orang berdasarkan pembaruan data harian, Kamis (4/11).

Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak menyebutkan pasien terbanyak berada di Kota Balikpapan dengan jumlah 41 orang, disusul Samarinda 33 orang dan Kutai Barat 26 orang, dan ketiga wilayah tersebut masuk dalam zona oranye COVID-19.

Sementara tujuh wilayah lainnya yang masuk dalam zona kuning di antaranya Bontang dengan jumlah pasien 14 orang, Berau 12 orang, Kutai Timur 10 orang, Panajam Paser Utara 9 orang, Paser 5 orang, Kutai Kartanegara 3 orang dan Mahakam Ulu 2 orang.

"Kabupaten Kutai Barat dalam beberapa hari sebelumnya sudah masuk zona kuning dengan jumlah pasien kurang dari 25 orang, namun saat ini kembali terjadi lonjakan dan masuk dalam zona orange," kata Andi Muhammad Ishak di Samarinda.

Andi menjelaskan berdasarkan update kasus harian pada Kamis (4/11) untuk kasus terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 17 kasus, sedangkan kasus kesembuhan juga mengalami penambahan 15 kasus. Dengan adanya tambahan kasus baru itu menjadikan akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim sebanyak 158.011 kasus, dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 152.405 kasus.

Andi menambahkan untuk kasus meninggal dunia kembali nihil, sehingga jumlah kasus meninggal dunia akibat virus corona di wilayah Kaltim masih tetap 5.451 orang. Menurut Andi, perkembangan kasus yang terus mengalami penurunan ini merupakan buah kerja keras semua elemen masyarakat, baik Pemerintah, Aparat Penegak Hukum, tim Medis dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

"Disiplin prokes tetap wajib dilaksakan, ingat penyebaran virus masih berlangsung dan kita semua harus selalu waspada dengan potensi adanya ledakan kasus pada fase berikutnya," jelas Andi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement