Kamis 04 Nov 2021 23:59 WIB

DIY Mulai Dikunjungi Wisatawan, Sultan Ingatkan Jaga Prokes

Sultan ingatkan terus jaga prokes dan tidak alami euforia karena Covid-19 melandai

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wisatawan berjalan-jalan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (2/11). Pemkot Yogyakarta melakukan pembatasan durasi kunjung di objek wisata Malioboro. Wisatawan yang berkunjung diimbau untuk membatasi durasi selama dua jam dan parkir selama tiga jam. Hal ini dilakukan untuk mengontrol jumlah pengunjung di Malioboro. Malioboro masih menjadi favorit kunjungan wisatawan saat senja hingga malam.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan berjalan-jalan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (2/11). Pemkot Yogyakarta melakukan pembatasan durasi kunjung di objek wisata Malioboro. Wisatawan yang berkunjung diimbau untuk membatasi durasi selama dua jam dan parkir selama tiga jam. Hal ini dilakukan untuk mengontrol jumlah pengunjung di Malioboro. Malioboro masih menjadi favorit kunjungan wisatawan saat senja hingga malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, saat ini DIY semakin ramai dikunjungi wisatawan. Ia pun mengingatkan wisatawan maupun masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Ia berharap agar masyarakat tidak euforia mengingat kasus harian Covid-19 di DIY melandai. Walaupun pada 3 November 2021 kasus harian Covid-19 sempat tercatat meningkat yakni 89 kasus.

Kenaikan ini dikarenakan munculnya klaster baru penularan Covid-19 yakni klaster takziah di Sedayu, Bantul. Padahal, sudah lebih dari empat pekan kasus harian Covid-19 di DIY selalu di bawah 50 kasus.

"Sehubungan dengan pandemi saya berharap prokes itu secara ketat dijaga, bahwa ini masih pandemi," kata Sultan.  

Berkaitan dengan kebijakan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, pihaknya belum menetapkan kebijakan terkait antisipasi meningkatnya kunjungan wisatawan. Meskipun begitu, Sultan meminta agar masyarakat mematuhi aturan yang diterapkan mengingat DIY masih berada di PPKM level 2.

"Ya kita kan sudah ada PPKM, ya itu saja ditaati," ujar Sultan.

Sultan menegaskan, potensi meningkatnya kasus Covid-19 seperti Juli hingga pertengahan Agustus 2021 lalu dapat terjadi kembali jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, terutama di libur Nataru. Terlebih, sebagian besar warga yang terpapar Covid-19 merupakan orang yang tidak bergejala (OTG).

Di masa PPKM level 2 ini, aktivitas masyarakat sudah semakin dilonggarkan. Bahkan, destinasi wisata sudah diizinkan untuk beroperasi dengan diberlakukannya pembatasan kapasitas.

"Sekarang kan Yogya sudah penuh, kita harus hati-hati. Hotel-hotel sudah penuh tidak hanya Sabtu Minggu, kita di jalan juga sudah ramai," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement