Kamis 04 Nov 2021 20:50 WIB

Jelang WSBK, Dekranasda Promosikan Tenun NTB

Kegiatan ini memotivasi perajin mempromosikan produk tenun lokal.

Kain tenun Lombok (ilustrasi). Dekranasda NTB promosikan kain tenun lokal NTB.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Kain tenun Lombok (ilustrasi). Dekranasda NTB promosikan kain tenun lokal NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kembali menggelar kegiatan peragaan busana untuk mempromosikan produksi kerajinan kain tenun lokal jelang ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok, The Mandalika.

"Ini semua menjadi semangat dan motivasi para pengrajin untuk terus mempromosikan produk kerajinan lokal di Lombok Tengah," ujar Ketua panitia fashion show Dekranasda Lombok Tengah Baiq Rahmayati Firman pada acara yang digelar di ball room kantor bupati setempat, Kamis (4/11).

Baca Juga

Tema yang diangkat pada acara ini adalah "Sehelai Benang Sejuta Cerita Merajut Asa Menuju Lombok Tengah Bersatu Jaya". "Pesan yang disampaikan yakni selembar kain yang indah dilihat adalah hasil karya tangan-tangan terampil masyarakat," kata Rahmayati.

Dalam proses pembuatan kain tenun, kata dia, membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Karena helai demi helai benang di tenun menjadi selembar kain yang berwarna warni dengan motif yang indah dan didalamnya menyimpan banyak cerita dan filosofi.

"Itulah upaya yang dilakukan Lombok Tengah untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19," kata Rahmayati.

Dia mengatakan, tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan kepada pemerintah dan masyarakat serta wisatawan, bahwa tenun songket tidak hanya bisa dipakai sebagai baju adat. Namun, kain tenun songket juga bisa dijadikan pakaian kerja maupun acara resmi lainnya.

"Nilai jual kain tenun akan lebih meningkat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih maju," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan harapan para pelaku UMKM agar ada kebijakan pemerintah daerah menjadi kain tenun menjadi salah satu pakaian kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bentuk dukungan dan komitmen terhadap produk kerajinan lokal. "Supaya lebih berkembang, terlebih dikondisi pandemi yang sangat berdampak terhadap produksi mereka," kata dia.

Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, tema tersebut bisa dinternalisasikan dalam kebijakan resmi pemerintah daerah yang mengharuskan penggunaan kain songket khas produksi lokal sebagai pakaian kerja. "Kepada OPD untuk bisa merumuskan hal itu, supaya dapat meningkatkan ekonomi UMKM," kata Pathul Bahri.

Pathul Bahri mengatakan, penyelenggaraan WSBK telah didepan mata. Kegiatan ini memberikan peluang bagi pelaku UMKM, tapi produk yang harus ditampilkan yang berkualitas. Pemerintah daerah telah melakukan pelatihan supaya masyarakat bisa mengelola produk mereka dengan baik.

"Tawarkan produk yang bisa dinikmati para pengunjung, kualitas produk menjadi harga mati," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement