Jumat 05 Nov 2021 02:00 WIB

Dana Pensiun Norwegia Setop Investasi di Perusahaan Senjata

Sebanyak 14 perusahaan senjata tidak akan lagi menerima investasi dari KLP.

Senjata nuklir (ilustrasi)
Foto: BBC
Senjata nuklir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Dana pensiun terbesar Norwegia, KLP, mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya tidak akan lagi berinvestasi di 14 pembuat senjata utama dan pemasok mereka, termasuk Raytheon Technologies Corporation dan Rolls-Royce. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Inggris, China, Prancis, Israel, India, Italia, dan Amerika Serikat, telah dikeluarkan karena perusahaan itu memproduksi jenis senjata tertentu yang melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan mendasar, kata KLP dalam sebuah pernyataan, Kamis (4/11). 

Sebagian besar senjata itu memakai bahan nuklir."Kriteria itu berlaku terutama untuk senjata nuklir dan senjata pemberondong, serta ranjau anti-personel," kata KLP.

Sebanyak 12 perusahaan lainnya adalah Babcock International Group, China Shipbuilding Industry Co, Dassault Aviation, Elbit Systems, General Dynamics Corp, KBR Inc, L3Harris Technologies, Larsen & Toubro Ltd, Leidos Holdings, Leidos, Leonardo SpA dan Thales SA. Dua dari perusahaan itu - Elbit Systems dan Leonardo - telah dikeluarkan oleh KLP karena alasan lain.

Langkah KLP mengikuti tinjauan kriteria etika, memperluas batasan untuk memasukkan pembuat komponen utama yang digunakan untuk jenis senjata-senjata ini.KLP, yang saat ini memiliki dan mengelola aset senilai 90 miliar dolar AS (Rp1,2 kuadriliun), mengatakan pengecualian itu akan berlaku mulai November 2021.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement