Kamis 04 Nov 2021 19:38 WIB

Legislator: Dukung Menko PMK Cegah Gelombang ke-3 Covid

Legislator PDIP tak masalah jika Menko PMK ditunjuk tangani Covid akhir tahun.

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, ditunjuk sebagai koordinator pencegahan penularan Covid pada libur akhir tahun ini. Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, mengatakan dukungan penuh harus diberikan agar Menko PMK bisa mencegah terjadinya lonjakan Covid-19.

"Mudah-mudahan dengan ditunjuknya Menko PMK ini kordinasinya lebih bagus lagi, lebih rapih, dan semangat lagi untuk menghindari gelombang ketiga dapat berhasil dengan baik," ujarnya, Kamis (4/11).

Baca Juga

Rahmad mengatakan, tidak ada masalah jika Menko PMK ditunjuk untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Yang terpenting, semua pihak bisa memberikan dukungan terhadap Muhadjir Effendy.

"Yang penting kita berikan support dan penuh mulai dari pusat hingga daerah, agar fokus utama saat ini agar liburan Natal dan tahun baru kita benar-benar bisa kendalikan, menahan, menghadang potensi kemungkinan munculnya penambahan penyebaran Covid-19," kata Rahmad. 

Keputusan cepat Muhadjir dengan menghapus libur dan cuti bersama di akhir tahun dinilai langkah yang tepat oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini.  "Saya kira pemerintah sudah sangat bagus seperti yang disampaikan Menteri PMK kemarin, menghapus libur atau cuti bersama yang saya kira itu kebijakan bagus dan perlu di dukung," ujarnya. 

Ia menghimbau agar masyarakat memahami seluruh kebijakan pemerintah pusat dalam situasi pandemi ini di fokuskan pada perlindungan kepada masyarakat. 

"Karena apapun keputusan itu yang sedang dibuat atau sedang berproses dijalankan oleh kita semua ini dalam rangka memberikan perlindungan kepada seluruh rakyat terhadap ancaman gelombang ketiga Covid-19," tambah politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement