Kamis 04 Nov 2021 15:47 WIB

Kesalahan Saat Mandi yang Bisa Merugikan Anda

Keramas setiap hari bisa jadi lebih merugikan dibandingkan membawa kebaikan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kesalahan saat mandi yang bisa merugikan (ilustrasi).
Foto: Republika
Kesalahan saat mandi yang bisa merugikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandi tak hanya dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan merawat kulit, tetapi juga memberikan kesegaran dan ketenangan bagi pikiran. Meski bukan aktivitas yang asing, ada satu kesalahan saat mandi yang berpotensi merugikan namun tanpa sadar sering dilakukan banyak orang.

Superintendent Pharmacist dari Medicine Direct, Hussain Abdeh, mengatakan kesalahan tersebut adalah berlama-lama di bawah guyuran air panas ketika mandi. Hal ini sering kali dilakukan ketika orang-orang harus mandi di tengah cuaca dingin.

Baca Juga

"Ada dorongan unruk berdiri di bawah (aliran) air panas selama mungkin, khususnya di pagi yang dingin sebelum bekerja," ujar Abdeh, seperti dilansir di Express, Kamis (4/11).

Meski dapat mengusir rasa dingin, kebiasaan ini bisa merugikan dalam beberapa aspek. Salah satunya, lanjut Abdeh, air panas dapat membuat minyak kulit menjadi lebih lembut. Pada satu sisi hal ini merupakan hal yang baik. Kondisi ini dapat mempermudah terbuangnya sisa keringat dan kotoran yang menyebabkan bau badan ketika tubuh dibersihkan dengan sabun.

Akan tetapi, berdiri di bawah aliran air panas dalam waktu lama dapat membuat kulit kehilangan kelembapan esensialnya. Padahal kelembapan ini dibutuhkan untuk menjaga kondisi kulit tetap terhidrasi dan lembut.

"Sebagai hasilnya, Anda bisa mengalami kulit kering, gatal, atau iritasi," kata Abdeh.

Masalah-masalah kulit tersebut bisa memicu beragam masalah lain, seperti kulit kemerahan dan kulit pecah. Dalam kondisi ekstrim, kulit pecah dapat memicu terjadinya infeksi.

Untuk menghindari dampak-dampak tak diinginkan ketika mandi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah membatasi durasi mandi menjadi sekitar 10 menit.

"Dan jaga air sesejuk mungkin namun tidak dingin," ujar Abdeh.

Beberapa studi juga telah menyoroti manfaat-manfaat kesehatan dari mandi air dingin. Sebuah studi dalam jurnal PLoS One misalnya, menemukan orang yang terbiasa mandi air dingin memiki kemungkinan 29 persen lebih rendah untuk izin kerja atau sekolah karena sakit.

Studi juga menyoroti bahwa mandi air dingin dapat menunjang sistem imun. Sebagian orang pun merasakan manfaar mandi air dingin dalam menurunkan lemak, memperbaiki tidur, dan mengurangi inflamasi. Hal-hal tersebut turut memberikan manfaat bagi kesehatan kardiovaskular.

Satu kesalahan mandi lain yang juga dapat merugikan adalah keeamas setiap hari. Abdeh menyadari bahwa kebersihan rambut penting untuk dijaga. Akan tetapi, frekuensi keramas perlu disesuaikan dengan jenis rambut.

"Keramas setiap hari bisa jadi lebih merugikan dibandingkan membawa kebaikan," ujar Abdeh.

Abdeh mengatakan, keramas setiap hari bisa meluruhkan minyak alami dari rambut. Padahal minyak alami ini diperlukan untuk menjaga kekuatan dan keluwesan rambut.

Hilangnya minyak alami rambut dapat membuat rambut menjadi kering dan pecah-pecah. Kondisi ini juga bisa memicu ketombe. Stres dan cuaca dingin dapat semakin memperberat ketombe ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement