Kamis 04 Nov 2021 15:26 WIB

Drama Barca-Xavi di Antara Al-Sadd yang Minta Dihormati

Xavi sudah meminta dilepas ke Barca.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih kepala Al Sadd, Xavi Hernandez, bereaksi pada pertandingan sepak bola Qatar Stars League antara Al Sadd dan Al Ahli di Doha, Qatar, 30 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/NOUSHAD THEKKAYIL
Pelatih kepala Al Sadd, Xavi Hernandez, bereaksi pada pertandingan sepak bola Qatar Stars League antara Al Sadd dan Al Ahli di Doha, Qatar, 30 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih Al-Sadd, Xavi Hernandez dikabarkan meminta petinggi klub untuk mengizinkannya merapat ke Barcelona. Hal ini menyusul perwakilan Barca yang datang langsung ke Doha, Qatar untuk bernegosiasi dengan Xavi. 

Barcelona masih berusaha mengembalikan Xavi ke Camp Nou untuk menangani tim sebagai pelatih. Mantan kapten Blaugrana itu dinilai tepat memimpin klub karena sudah mengenal identitas tim.

Setelah klub memecat Ronald Koeman, otomatis tim harus mencari pengganti instan untuk memperbaiki keadaan. Xavi berada di urutan pertama dalam daftar plihan pelatih jangka pendek. 

Dalam laporan Daily Mail, Kamis (4/11), Xavi dikabarkan menyalami seluruh pemainnya setelah Al-Sadd bermain imbang dengan skor 3-3 kontra Al-Duhail di Liga Qatar, Rabu (3/11) waktu setempat. 

"Saya sudah berbicara dengan Barca selama beberapa hari terakhir. Tapi semua tergantung kepada kedua klub karena mereka harus sepakat," kata Xavi. 

Ia mengaku antusias jika benar-benar kembali ke Barcelona. Xavi mengatakan dirinya sudah tidak sabar ingin berbakti dengan klub yang sudah membesarkan namanya di dunia sepakbola. 

"Saya benar-benar ingin pulang ke rumah dan berharap ini menjadi kenyataan. Saya masih terikat kontrak dan menyerahkan ke pihak klub untuk bernegosiasi. Mereka sudah paham posisi saya," ujarnya. 

Bersama Barcelona, Xavi menghabiskan 17 tahun kariernya dengan mempersembahkan delapan gelar La Liga Spanyol dan empat trofi Liga Champions

Xavi sukses dalam dua tahu melatih Al-Sadd. Ia memenangkan beberapa gelar sebagai pelatih, setelah sebelumnya sukses menjadi pemain di klub tersebut. Xavi tak kenal kompromi soal gaya permainan, dan mengenal lebih dalam soal cara bermain Barca dengan statusnya sebagai legenda.

Karena itu Presiden Barca Joan Laporta sangat menginginkan Xavi berada di Camp Nou, bahkan jauh sebelum menunjuk Koeman. Dikutip dari Football-espana, Rabu (3/11), direktur Rafa Yuste dan Mateu Alemany pun terbang ke Doha. 

Keduanya telah siap untuk terbang, meskipun tanpa didampingi Laporta. Padahal Al-Sadd berharap bisa bernegosiasi dengan presiden Barca. Langkah ini lebih maju dibandingkan sebelumnya, karena Xavi masih menghormati kontraknya dengan Al-Sadd. Kini, kedatangan Xavi diprediksi tidak akan lama lagi bisa terwujud.

Di sisi lain, pihak Al-Sadd minta dihormati. Manajemen Al-Sadd menyatakan tidak akan melepas sang pelatih.

"Sebagai jawaban dari berita yang menyebar, kami pastikan Xavi masih terikat dengan kontrak dua tahun dan sedang fokus ke pertandingan berikutnya. Ia akan menjaga tim tetap di puncak klasemen dan mempertahankan titel juara musim ini," bunyi pernyataan resmi klub.

 

Bergelimang prestasi

Xavi Hernandez memang istimewa di Al-Sadd. Ia membukukan rekor impresif bersama tim asuhannya saat membawa klub Liga Qatar juara dengan catatan rekor tak terkalahkan, bulan lalu.

Dalam laporan Marca, Xavi sukses membawa Al-Sadd tak pernah tumbang dalam 34 pertandingan setelah mengalahkan Umm Salal dengan skor 3-1, Selasa (26/10) waktu setempat. 

Mantan bintang Arsenal, Santi Cazorla, menjadi salah satu pemain yang mencetak gol di menit ke-28 sebelum diganti di menit ke-55. 

Bersama Al-Sadd, Xavi sudah menyabet tujuh titel juara liga. Musim ini, timnya juga menjadi kandidat kuat juara karena berada di puncak klasemen sementara. 

Selama melatih Al-Sadd, mantan bintang Barcelona itu sudah memimpin 93 pertandingan dengan catatan 63 kemenangan, 14 imbang, dan 16 kalah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement