Kamis 04 Nov 2021 11:27 WIB

NASA Selidiki Gangguan Instrumen Teleskop Hubble 

Teleskop Hubble masuk ke mode aman.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA mengambil gambar jarak dekat dari Komet Neowise.
Foto: nasa
Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA mengambil gambar jarak dekat dari Komet Neowise.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) sedang mempelajari kesalahan yang membuat instrumen pada observatorium luar angkasa tidak berfungsi. Dilansir dari Space, Rabu (3/11), pada 25 Oktober, instrumen sains di Teleskop Luar Angkasa Hubble masuk ke mode aman.

Dalam pernyataan yang lebih panjang yang diposting pada Senin (1/11), NASA memberikan rincian tambahan tentang kesalahan dan rencana agensi untuk menentukan dan mengatasi penyebab mengembalikan observatorium ke operasi normal.

Baca Juga

“NASA terus menyelidiki mengapa instrumen di Teleskop Luar Angkasa Hubble baru-baru ini masuk ke konfigurasi mode aman, menangguhkan operasi sains,” tulis personel agensi dalam pernyataan lengkap. 

“Instrumennya baik dan akan tetap dalam mode aman sementara tim misi melanjutkan penyelidikannya," kata NASA.

Menurut pernyataan baru, instrumen tersebut offline pada pukul 2.38 pagi EDT (06.38 GMT) pada 25 Oktober. Tetapi NASA juga mencatat sesuatu yang belum pernah terjadi lebih dulu yakni bahwa kesalahan serupa telah terjadi dua hari sebelumnya tetapi diselesaikan dengan cepat.

“Instrumen sains Hubble mengeluarkan kode kesalahan pada pukul 1.46 EDT 23 Oktober, menunjukkan hilangnya pesan sinkronisasi tertentu,” bunyi pernyataan itu.

“Pesan ini memberikan informasi waktu yang digunakan instrumen untuk merespons permintaan dan perintah data dengan benar. Tim misi mengatur ulang instrumen melanjutkan operasi sains keesokan paginya.”

Catatan pernyataan mengungkapkan ketika masalah berulang, kode kesalahan menunjukkan beberapa kehilangan pesan sinkronisasi dan instrumen sains mengikuti pemrograman untuk secara otomatis menempatkan diri ke mode aman.

Menurut pernyataan itu, personel Hubble di lapangan terus menganalisis data pesawat ruang angkasa dan juga mengerjakan prosedur yang akan menghasilkan lebih banyak data untuk dipelajari. Pekerjaan itu akan membutuhkan waktu setidaknya satu pekan untuk diselesaikan.

Masalah yang dialami teleskop Hubble ini tampaknya tidak lebih serius daripada kesalahan komputer yang dialami Hubble pada beberapa bulan lalu yang memengaruhi seluruh observatorium. Saat itu, teleskop Hubble harus rehat selama lebih dari sebulan dan mengharuskan tim untuk mengalihkan Hubble ke perangkat keras cadangannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement