REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, Dr Hanif menyatakan, Aceh sudah mulai kehabisan stok vaksin dan saat ini masih menunggu pengiriman vaksin dari Jakarta. Menurut dia, hal itu menjadi kendala percepatan vaksinasi yang saat digencarkan.
"Kita ada kendala sedikit saat ini, stok vaksin kita habis, jadi kita harus menunggu masuknya vaksin dari Jakarta," kata Hanif di Banda Aceh, Rabu (3/11).
Terkait kekurangan vaksin ini, kata Hanif, Pemerintah Aceh terus berupaya berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar secepatnya ada pengiriman vaksin untuk Aceh sehingga prosesnya dapat kembali dilaksanakan. "Kami terus berupaya untuk menghubungi Jakarta. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa didrop vaksin untuk Aceh," ujarnya.
Baca juga:
- Menanti Suntikan Pertama Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
- Turki tidak Pertimbangkan Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun
- Penyebab Vaksinasi Covid Usia 6-11 Tahun Belum Bisa Dimulai
Hanif mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima sudah hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh kehabisan stok vaksin, dan hanya tersisa beberapa saja. Karena itu, diharapkan dalam waktu dekat dapat dikirimkan.
"Kita dijatahkan, biasanya kita sepekan terima sekitar 100 ribu atau 50 ribu, tergantung stok di Jakarta, dikasih tergantung stok di sana," kata Hanif.
Hanif menyampaikan, untuk capaian vaksinasi Aceh saat ini masih rendah, yakni baru mencapai 31 persen. Maka dari itu, ke depan pemerintah bersama masyarakat terus berupaya meningkatkan vaksinasi.
Hanif melihat, penyebab rendahnya vaksinasi di Aceh ini akibat lemahnya sosialisasi atau memberikan penjelasan ke masyarakat. Karenanya, ia meminta masyarakat tidak disalahkan. Perintah harus lebih maksimal lagi melakukan sosialisasi.
"Ini juga tergantung dengan suplai vaksin dari Jakarta, kalau suplai vaksinnya sedikit, kita tidak bisa apa-apa," kata Hanif.