Rabu 03 Nov 2021 22:21 WIB

Migrasi TV Digital Peluang Anak Muda Ciptakan Konten Kreatif

Migrasi siaran TV digital membuka peluang yang sangat besar untuk content creator.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti.
Foto: Istimewa
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pemerintah menargetkan tanggal 2 November 2022 Indonesia akan segera beralih secara total dari televisi (TV) Analog ke TV Digital atau tepat satu tahun lagi.

Program yang lebih dikenal dengan Analog Switch Off (ASO) ini akan membuat semarak dunia pertelevisian karena sudah bermigrasi ke digital. Konten-konten kreatif pun secara otomatis akan bermunculan karena siaran satu frekuensi pada TV Digital bisa digunakan hingga 12 channel TV.

“Di tengah era migrasi siaran TV digital tentunya terbuka peluang yang sangat besar untuk content creator membuat konten menarik di dunia internet dan televisi,” ujar Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti dalam workshop 'Mobile Journalism' di Bandung, Selasa (2/11).

Niken menjelaskan, era digital saat ini adalah content is the king, yang artinya konten menjadi raja di bidang media. Individu atau masyarakat dan generasi muda yang bisa membuat konten-konten yang menarik akan mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menghasilkan karya yang mampu menghasilkan keuntungan ekonomi.

Ruang-ruang digital yang terbuka luas menurutnya harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, utamanya generasi muda. “Ini adalah peluang bagi generasi muda untuk bisa berkarya. Mari kita isi ruang-ruang yang sangat terbuka luas untuk bisa berkarya yang edukatif ataupun memberikan inspirasi, memberikan motivasi atau karya-karya yang bisa menghasilkan uang,” ujar Niken.

Sementara, Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo, Geryantika Kurnia mengatakan dengan kehadiran TV Digital nanti, tidak hanya membuka peluang berkreasi bagi pembuat konten, tetapi juga memberikan benefit bagi pemirsa di rumah.

Pemirsa memilih banyak pilihan varian konten dan saluran televisi sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Lebih dari itu, masyarakat nantinya juga akan menikmati saluran TV yang berkualitas, meninggalkan era analog yang kerap memiliki permasalahan atas kualitas jaringan TV.

“Kalau era analog kan suka ada semut-semutnya di TV kita, kita harus goyang-goyang antena, naik ke atas atap rumah, sambil teriak-teriak nanyain yang di dalam rumah udah bagus belum gambarnya. Nah era itu sudah berlalu. TV Digital akan memberikan siaran yang jernih dan berkualitas,” ujar dia.

Dalam kegiatan workshop ini, peserta diberikan pelatihan memproduksi konten audio visual dengan smartphone. Praktisi Media, Apni Jaya Putra dan Fawzi Rizki Pradana dari Ratih TV Kebumen memberikan pelatihan langsung memproduksi konten-konten inovatif yang nantinya bisa disalurkan di berbagai saluran digital.

Apni Jaya memberikan pemahaman bagaimana masyarakat dapat berperan sebagai citizen journalism, menyampaikan informasi dan kabar dengan cepat kepada masyarakat luas melalui media sosial. Kabar yang beredar tersebut kemudian dapat diambil alih oleh media mainstream untuk dilakukan peliputan atau penelusuran lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement