Rabu 03 Nov 2021 12:30 WIB

Paman Birin Targetkan 67 Ribu Suntikan Vaksin per Hari

Lewat target 67 ribu suntikan vaksin, Paman Birin optimistis 70 persen bisa tercapai

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memimpin langsung monitoring vaksinasi bergerak bersama Fokopimda dikuti seluruh Kepala SKPD yang dimulai dari Mahligai Pancasila, Banjarmasin, (3/11) pagi.
Foto: Pemprov Kalsel
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memimpin langsung monitoring vaksinasi bergerak bersama Fokopimda dikuti seluruh Kepala SKPD yang dimulai dari Mahligai Pancasila, Banjarmasin, (3/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar vaksinasi bergerak jilid 2 untuk meningkatkan capaian vaksinasi banua. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memimpin langsung monitoring vaksinasi bergerak bersama Fokopimda dikuti seluruh Kepala SKPD yang dimulai dari Mahligai Pancasila, Banjarmasin, (3/11) pagi. 

Gubernur Kalsel mengatakan, vaksinasi bergerak merupakan usaha atau ikhtiar bersama untuk mewujudkan kekebalan rakyat banua dari Covid 19. Menurut Paman Birin, melawan Covid-19 tidak semudah membalikan telapak tangan perlu segenap usaha untuk memutus penyebarannya. 

"Melawan Covid-19 tidak semudah membalikkan telapak tangan perlu segenap usaha nyata, termasuk kolaborasi TNI Polri media dan masyarakat itu sendiri," tutur Paman Birin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan H M Muslim mengatakan, banyak usaha yang dilakukan untuk melawan Covid 19 diantaranya, penerapan 5M, peningkatan kapasitas 3 T dan percepatan vaksinasi. Disampaikan Muslim, Gubernur Kalimantan Selatan Dr (HC) H Sahbirin Noor menargetkan 67 ribu penerima suntikan vaksin perhari dalam rangkaian vaksinasi bergerak.

 

Dengan target tersebut maka target capaian 70 persen hingga akhir tahun dapat terwujud. Menurut Muslim vaksinasi bergerak bertujuan untuk memotivasi Kabupaten Kota untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Disampaikan Muslim, capaian vaksinasi untuk dosis pertama sudah mencapai 38 persen dan 23 persen untuk dosis kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement