Rabu 03 Nov 2021 09:00 WIB

BSI Proyeksikan Penjualan ST008 Tetap Baik Meski Kupon Turun

Adanya pengurangan pajak untuk imbal hasil sukuk membuat peminat makin banyak.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengakses aplikasi BSI Mobile di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/11). BSI memproyeksikan penjualan Sukuk Tabungan ST008 yang sedang dalam masa penawaran hingga 17 November 2021 akan meningkat.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.
Nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengakses aplikasi BSI Mobile di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/11). BSI memproyeksikan penjualan Sukuk Tabungan ST008 yang sedang dalam masa penawaran hingga 17 November 2021 akan meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan penjualan Sukuk Tabungan ST008 yang sedang dalam masa penawaran hingga 17 November 2021 akan meningkat. Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Gunawan Arif Hartoyo mengatakan target ST008 tahun ini juga meningkat dibandingkan target penjualan ST007.

"Proyeksi permintaan nasabah untuk produk ST008 masih cukup tinggi mengingat rate yang ditawarkan juga lebih tinggi dari rata-rata suku bunga atau imbal hasil deposito saat ini," katanya pada Republika.co.id, Rabu (3/11).

Baca Juga

Ditambah lagi dengan adanya pengurangan pajak dari pemerintah untuk imbal hasil sukuk yang membuat peminat sukuk negara semakin banyak. Gunawan menambahkan, tren penjualan SBSN Ritel di BSI tahun ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu.

Hal tersebut disebabkan rate imbal hasil deposito yang terus menurun dan nasabah terus mencari instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi dengan tetap aman dan terjamin. Insentif pajak sukuk obligasi yang diberikan pemerintah juga semakin menjadikan SBSN Ritel sebagai instrumen yang sangat menarik bagi investor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement