Rabu 03 Nov 2021 06:21 WIB

Panggung Jokowi di G-20 Roma: Apa Kalian Pahami?

Memahami isyarat panggung G-20 Roma

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT G20 di Roma, Italia.
Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT G20 di Roma, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.

G-20 adalah forum 20 negara yang tingkat kemajuan ekonominya bervariasi mulai yang maju sampai yang merangkang seperti Indonesia dan Argentina. Ketua, juga penyelenggara, dipergilirkan. Kalau Indonesia jadi Ketua sekarang memang karena gilirannya.

Pertemuan G-20 kali ini berlangsung di Roma pada 30-31 Oktober 2021. Presiden Jokowi memimpin sidang. Pangeran Charles berharap Jokowi sukses dalam memimpin sidang. Ratu Maxima kasih kejutan tatkala Jokowi lagi berbincang dengan seorang peserta, Ratu Maxima memandang dari jarak empat meter. Jokowi tampak berbicara dengan penuh konsentrasi.Tiba-tiba Ratu Maxima mendekat dan sentuh tangan Jokowi mengajak bersalaman. Jokowi kaget. Kaget-kacet makan nasi ama garem, kata anak Betawi.

Presiden Perancis Macron memuji Presiden  Indonesia tanpa merinci. 

Sekitar itu saja pemberitaan press tentang Jokowi yang lagi giliran ketua G-20. Scene Jokowi memimpin sidang tak ada/tidak ditunjukan.

Lazimnya pertemuan tingkat tinggi, di sana juga diagendakan acara selingan yang disebut 'Walk to Rome'. Jokowi tak nampak. Ini acara relax dimana seluruh peserta berbaur dan bergaul secara pribadi. Jokowi kok tak terlihat?

Presiden USA Joe Biden hadir pada hari ke-2 yaitu 31 Oktober 2021. Kala pergi ke gedung meeting, Biden dikawal sekitar 100 mobil kawalan. Ketibaannya disambut PM Itali. Saat Biden masuk ke venue sidang Jokowi masih belum tampak, pas kamera soroti panggung baru tampak Jokowi bersama delegasi lain yang kala itu siap-siap mau motret bareng Biden. Lho? Kok Jokowi di shaf loro/dua.

Dalam acara jamuan makan kamera full sorot Biden dan isteri, dengan kawalan, melewati koridor menuju 'dining room'.

Sebelumnya, Biden ikut sessi akhir sidang. Rundown sampai di sini, tanpa scene walau sekedar Jokowi papasan dengan Biden, apalagi bertemu khusus dan bicara empat mata seperti Erdogan dengan Biden. Itu tidak terjadi.

Pertemuan G-20 kali ini  menghasilkan kesepakatan untuk secara bersama menghadapi pemanasan iklim global. Pemanasan situasi LCS tak diagenda. Bukan karena Korut lagi bokek lalu mendekati Korsel dan omong-omong di perbatasan seperti belum lama ini terjadi. Tapi bahas perang, G-20 jelas bukan forumnya. Forum ini diadakan lebih untuk ta'aruf dan lobby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement