Rabu 03 Nov 2021 05:45 WIB

Kemenag: Kehidupan Umat Beragama di Bengkulu Kondusif

Ia akan terus menjalin komunikasi dengan petugas pembinaan masyarakat.

Kemenag: Kehidupan Umat Beragama di Bengkulu Kondusif. Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu. Pemprov Bengkulu berencana menjadikan Baitul Izzah sebagai pusat peradaban Islam di Bengkulu
Kemenag: Kehidupan Umat Beragama di Bengkulu Kondusif. Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu. Pemprov Bengkulu berencana menjadikan Baitul Izzah sebagai pusat peradaban Islam di Bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu Zahdi Taher menyebutkan kehidupan umat beragama di sepuluh kabupaten dan kota di daerah itu saat ini cukup kondusif.

"Alhamdulilah sampai hari ini tingkat kerukunan, keamanan, kebersamaan antar umat beragama cukup baik, cukup kondusif," kata Zahdi usai melakukan pembinaan ASN di Kemenag Rejang Lebong, Selasa sore (2/10).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kehidupan antarumat beragama di Bengkulu masih terbina dengan baik. Ia akan terus menjalin komunikasi dengan petugas pembinaan masyarakat sehingga bisa mengetahui jika terjadi gesekan-gesekan. Gesekan ini pun langsung dirembukkan guna mencari penyelesaiannya.

Perpecahan di dalam masyarakat, kata dia, dapat dipicu oleh dua hal, yakni masalah suku dan agama. Untuk itu dirinya dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat selalu mengajak umat beragama menjaga kerukunan.

Pentingnya menjaga kerukunan umat beragama ini, kata dia, masuk dalam tujuh program menteri agama yakni moderasi agama sehingga harus dilakukan penyamaan visi dan persepsi, pemahaman dan pengamalan agama yang moderat, tidak ekstrem kanan dan kiri. "Ekstrem kanan itu berlebihan dalam beragama sehingga semuanya jadi haram dan tidak boleh serta menganggap dirinya yang benar. Ekstrem kiri itu adalah pemahaman agama itu tidak penting, agama harus dipisahkan dari negara," ujarnya.

Sedangkan negara kita, menurut dia, adalah negara Pancasila agama dengan ideologi negara sudah sejalan, bagaimanapun karakter orang Indonesia yang agamis sehingga negara tidak boleh tinggal di dalam agama dan agama tidak boleh meninggalkan negara.

Kepala Kemenag Rejang Lebong Nopian Gustari menyebutkan kunjungan kerja Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu ke daerah itu dalam rangka peresmian lokal belajar Pondok Pesantren Darul Ma'arif di Kecamatan Curup Utara, dan kemudian melakukan pembinaan ASN di Kemenag Rejang Lebong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement