Senin 01 Nov 2021 18:45 WIB

Prodi Agribisnis UMM Peroleh Akreditasi Unggul

Prodi Agribisnis UMM yang pertama mendapat akreditasi unggul di Jatim.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu kegiatan mahasiswa dari Program studi (Prodi) Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Dok. Humas UMM
Salah satu kegiatan mahasiswa dari Program studi (Prodi) Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program studi (Prodi) Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih akreditasi unggul pada Oktober 2021. Raihan ini membuat jurusan tersebut menjadi prodi agribisnis pertama yang mendapatkan akreditasi unggul di Jawa Timur (Jatim).

Ketua Prodi Agribisnis UMM, Istis Baroh mengatakan, terdapat sejumlah aspek yang harus dipenuhi untuk meraih akreditasi unggul. "Aspek sudah tercantum dalam Instrumen Suplemen Konversi (ISK)," kata Istis.

 

Menurut Istis, aspek-aspek yang harus dipenuhi terbagi atas empat hal. Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM) terkait jumlah dosen tetap dan kepangkatannya. Kemudian kurikulum yang menunjang pembelajaran bagi mahasiswa. Lalu penjaminan mutu internal, baik itu akademik maupun non-akademik.

 

“Alhamdulillah semua aspek dan penilaian dapat kami penuhi dan lengkapi. Tentu dengan pengarsipan yang rapi dan melampirkan bukti,” ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (1/11).

 

Adapun mengenai SDM, prodi Agribisnis UMM telah memiliki 12 dosen tetap, tujuh doktor dan satu profesor. Selain itu, ia juga menuturkan bagaimana hubungan antara dosen dan mahasiwa. Menurutnya, para mahasiswa di prodi agribisnis sudah banyak yang diikutsertakan dalam berbagai penelitian dosen sehingga menjadi nilai tambah dalam proses akreditasi.

 

Untuk mencapai akreditasi unggul, prodi juga membuka kelas unggulan sebagai bentuk nyata program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Begitupun dengan jumlah lulusan yang memenuhi syarat akan kebutuhan industri. Aspek ini juga menjadi salah satu indikator capaian kurikulum yang telah disusun.

 

Istis mengakses, prodinya selalu memperhatikan dan melakukan peninjauan ulang dalam rentang dua hingga tiga tahun sekali. "Tujuannya tentu untuk menunjang pembelajaran mahasiswa seiring perkembangan zaman,” kata dia.

 

Menurut Istis, kehadiran para dosen muda generasi milenial memberikan dampak signifikan dalam proses akreditasi. Hal ini terutama dalam hal mempersiapkan dokumen dan juga melakukan pengarsipan. Para dosen muda dinilai dapat melakukan persiapan dengan efisien dan cepat.

 

Istis berharap Prodi Agribisnis UMM tetap berada dalam koridor akreditasi unggul hingga ke depannya. Usai memperoleh pengakuan nasional, ia juga terus mendorong Prodi Agribisnis untuk mendapatkan pengakuan di tingkat internasional, baik itu akreditasi maupun sertifikasi yang menunjang pembelajaran. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement