Senin 01 Nov 2021 15:12 WIB

UMS, Kampus Swasta Terbanyak Miliki Guru Besar di Jateng

Pada September-Oktober 2021, UMS mendapat tambahan tiga guru besar.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Sofyan Anif.
Foto: Dok UMS
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Sofyan Anif.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memiliki jumlah guru besar terbanyak dibandingkan perguruan tinggi swasta (PTS) lainnya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dalam dua bulan terakhir, UMS mendapatkan penambahan tiga guru besar baru.

Rektor UMS, Prof Sofyan Anif, mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di UMS dilakukan secara profesional dan proporsional. Caranya dengan memberikan penguatan kelembagaan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UM secara komprehensif dan berkelanjutan.

Baca: Milad ke-63 UMS, Rektor Beberkan Prestasi Selama 2021

Sofyan menyebutkan, pada 2021, jumlah guru besar UMS sebanyak 38 orang. Jika dikurangi guru besar yang meninggal dan mengundurkan diri (resign) sebanyak lima orang, sehingga tinggal 33 orang. Jumlah itu masih terbanyak di jajaran PTS maupun perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).

 

"Jumlah guru besar yang dimiliki UMS, menurut catatan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah merupakan jumlah guru besar paling banyak yang dimiliki PTS di Jawa Tengah," kata Sofyan saat pidato di upacara Milad ke-63 UMS di Kota Solo, Sabtu (30/10).

Selanjutnya, jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala sebanyak 143 orang (19,58 persen), Lektor 206 orang (28,79 persen), dan Asisten Ahli 220 orang (30,13 persen). Sedangkan jumlah dosen bergelar doktor mencapai 210 orang atau 31,6 persen dari total dosen di UMS yang sebanyak 730 orang.

Kondisi jumlah dosen lulusan S3 tersebut meningkat 2,8 persen dibandingkan 2020. Saat ini, menurut Sofyan, dosen yang sedang studi lanjut S3 sebanyak 131 orang, yang 48 orang di antaranya mengambil studi di luar negeri atau sebanyak 39 persen. "Sehingga, diharapkan sampai pada tahun 2022/2023 tahun depan dosen yang bergelar doktor mencapai 46 persen," ujarnya.

Untuk meningkatkan kinerja dosen dan tenaga pendidik (tendik), kata Sofyan, UMS juga menerapkan sistem pemberian penghargaan bagi dosenberprestasi. "Termasuk pemberian penghargaan bagi dosen dan tendik yang telah mengabdi selama 30 tahun bagi tendik dan 35 tahun bagi dosen dalam bentuk Staya Lencana Ibadurrahman/Ahsanul Aal pengabdian 30 atau 35 tahun," jelasnya.

Pada September-Oktober 2021, UMS mendapatkan tambahan guru besar, yaitu Prof Anam Sutopo (kepala Biro Sekretariat Rektorat), Prof Marwan Efendi (wakil direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana UMS), dan Prof Supriyono (wakil rektor V UMS). Ketiganya bakal dikukuhkan pada 13 November 2021 bersama Kepala HKI Lembaga Riset UMS, Prof Kun Harismah yang mendapatkan surat keputusan guru besar pada 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement