Senin 01 Nov 2021 12:51 WIB

Fraksi PKB Kompak Sarungan di Rapat Paripurna Hari Ini

PKB berkomitmen untuk terus memperjuangkan kaum sarungan, santri maupun ulama.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah anggota Fraksi PKB tampak mengenakan sarung saat menghadiri rapat paripurna pembukaan Masa Sidang I Tahun 2021-2022, Senin (1/11).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Sejumlah anggota Fraksi PKB tampak mengenakan sarung saat menghadiri rapat paripurna pembukaan Masa Sidang I Tahun 2021-2022, Senin (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampil berbeda di rapat paripurna pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2021-2022, Senin (1/11). Anggota Fraksi PKB tampak kompak mengenakan sarung warna hijau berpeci hitam. 

"Hari ini karena masih dalam momentum 22 Oktober Hari Santri Nasional pas kita memasuki paripurna pertama," kata Ketua Fraksi PKB, Cucun Ahmad Sjamsurijal, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/11).

Cucun mengatakan, PKB berkomitmen untuk terus memperjuangkan kaum sarungan, atau santri dan para ulama. Dia bersyukur, pesantren telah diakui negara lewat UU 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

"Alhamdulillah dengan perjuangan UU 18 tahun 2019 ttg pesantren sudah mulai bahwa kesetaraan ini diakui oleh negara terkait keberadaan lembaga pendidikan yang sebelum republik ini merdeka sebenarnya sudah punya peran yang besar mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.

Siang ini PKB akan menggelar dialog kebangsaan dalam peringatan acara puncak hari lahir Fraksi PKB ke-22. Di Kompleks Parlemen Senayan. Cucun mengungkapkan dalam dialog kebangsaan tersebut, Fraksi PKB mengundang beberapa tokoh nasional sebagai narasumber. Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. 

Selain itu, FPKB juga mengundang Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Ketua Rabithat Ma’ahid Islamiyah NU Abdul Ghafar Rozin, serta Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori. 

"Tokoh-tokoh ini akan memberikan pandangan mereka terkait potensi pesantren dalam menciptakan kemandirian dan menjadi lokomotif perekonomian nasional," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement