Senin 01 Nov 2021 05:39 WIB

Indonesia Punya Hal yang Lebih Mahal dari Taj Mahal

Paradoks Indonesia masa kini yang serba mahal.

Seorang pekerja membersihkan pagar di tempat Taj Mahal di Agra, India.
Foto: saudigazette
Seorang pekerja membersihkan pagar di tempat Taj Mahal di Agra, India.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.

Taj Mahal monument kejayaan kesultanan Moghul yang masih tertegak. Moghul, dalam speling Persia Mongol. Moghul menguasai Buluchistan, Afghanistan, dan sebagian India 1526-1827.

Bangsa Mongol/Moghul sendiri berasal dari Persia. Mereka orang-orang yang berdarah Mongolia tapi muslim. Shahjehan yang dikenang melalui monumen Taj Mahal dalam dirinya mengandung darah Mongolia.

Taj Mahal kebanggaan orang India sekarang. Sebaliknya di kita walau faktual ada PCR Mahal, Tol Mahal, PLN Mahal, Jengkol Mahal, kita tidak pernah merasa bangga. Karena ini soal dungu, bukan seni arsitektur. Tapi bagaimana pun pelopor pembentukan mayor power system di Sumedang Taj(i) Malela abad XIV/XV M.

Pada tahun 1258 pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan, nama engkong: Ghengis Khan, menduduki Bagdad pusat kekuasaan Abbasiyah yang kala itu juga meliputi Persia. 

Tahun 1261 Abbasiyah pindah ke Kairo. Genggaman Mongol atas Bagdad pun tak berlanjut. Tapi orang-orang Mongol banyak yang menetap di Persia turun temurun dan menjadi Muslim. Di antara mereka inilah yang membangun dinasti Moghul di India dan Buluchistan.

Pengajaran sejarah di Indonesia banyak menyebut India, tapi semuanya dikaitkan dengan dinasti Sanjaya dan Syailendra yang fiktif. Buku-buku resmi itu tak pernah sebut dinasti Gupta yang terkait lahirnya agama Budha pada VIII M. Apalagi dinasti Moghul. Sudah Islam, genealogis orang-orang Moghul terkait Ghengis Khan yang amat 'radikal-radikul'.

Kini Mongolia bagian dari China. Apa pun masa lalu generasi Mongol terdahulu, sama sekali tak boleh mengurangi hak orang Mongol untuk mendapatkan tanah air mereka yang merdeka. 

Baca juga : Hukum Membaca Amin Setelah Al Fatihah Bagi Makmum

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement