Jual beli serangan diperagakan oleh kedua tim. Inter mengandalkan Edin Dzeko di lini depan Joaquin Correa. Sedangkan Udinese memasang satu striker yaitu S. Isaac.

 

Udinese mendapatkan peluang ketika laga berjalan lima menit melalui Jens Stryger Larsen namun tembakan kaki kirinya tak berbuah hasil.

 

Empat menit berselang, giliran Inter menciptakan peluang lewat percobaan Nicolo Barella. Tetapi tembakannya terlalu tinggi. Barella bermain apil dalam laga ini.

 

Ia menciptakan banyak peluang untuk Nerazzuri. Pada menit ke-17, ia kembali melakukan percobaan namun tembakannya melebar ke sisi kanan gawang.

 

Inter terus mencoba mencari celah untuk menjebol gawang Udinese. Empat menit jelang waktu normal babak pertama berakhir tim tamu mendapatkan peluang dari Larsen namun gagal. Hingga jeda tak ada gol tercipta.

 

Pada babak kedua Marcelo Brozovic menciptakan peluang pertama Inter pada menit ke-50. Namun percobaannya gagal berbuah gol. 

 

Udinese melakukan pergantian pemain sebagai penyegaran. Mereka menarik keluar Mato Jajalo digantikan Walace. Kemudian Gerard Deulofeu menggantikan Isaac.

 

Pergantian tersebut tak berdampak signifikan. Karena tak lama kemudian Inter mencetak gol melalui tembakan Correa pada menit ke-60. Bola hasil tembakannya mengarah ke sudut kiri bawah gawang.

 

Correa kembali mencetak gol pada menit ke-68. Kali ini tendangan mantan pemain Lazio tersebut mengarah ke sudut kiri atas gawang.

 

Tertinggal dua gol Udinese mencoba meningkatkan serangan memanfaatkan Inter yang mulai mengendorkan serangan. Namun hingga laga usai skor tak berubah 2-0 untuk kemenangan Inter. Rahmat Fajar