Ahad 31 Oct 2021 17:31 WIB

Kasus Covid-19 di Tasikmalaya tak Bertambah dalam Sepekan

Meski kasus Covid-19 melandai, masyarakat diminta tetap menaati protokol kesehatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah tak mengalami penambahan dalam sepekan terkahir. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyebut, kasus Covid-19 yang masih aktif saat ini tersisa tiga orang.

"Yang aktif tinggal tiga orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (31/10).

Dari tiga orang yang masih aktif itu, dua orang di antaranya menjalani isolasi di rumah sakit. Sementara satu orang lainnya menjalani isolasi mandiri.

Asep mengingatkan, meski kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah melandai, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, menurut dia, di beberapa daerah lain di Jawa Barat (Jabar) kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19, seperti di Bandung dan Depok.

"Intinya kita harus tetap taat prokes dan jangan lengah. Kemudian yang sudah divaksin harus mengajak yang belum divaksin," kata dia.

Asep menjelaskan, pentingnya masyarakat mengajak warga untuk divaksin adalah untuk melindungi semua dari ancaman Covid-19. Artinya, masyarakat tak bisa hanya cuek ketika ada warga yang belum divaksin.

"Karena kalau yang belum divaksin terkena Covid-19, tetap jadi urusan yang sudah divaksin. Jadi ikut repot juga kan," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 31 Oktober, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara umum telah mencapai 51,37 persen atau 287.789 orang dari total sasaran 560.243 orang. Sementara untuk dosis kedua mencapai 31,94 persen atau 14.590 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement