Ahad 31 Oct 2021 16:40 WIB

Pulihkan Ekonomi Nasional, PPHI Luncurkan Geber Pariwisata

Sektor pariwisata Indonesia mengalami tekanan kuat di masa pandemi covid-19

Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan memberikan sambutan pada acara Indonesia Halal Tourism Conference dalam rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC, Senayan, Jumat (15/11).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan memberikan sambutan pada acara Indonesia Halal Tourism Conference dalam rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC, Senayan, Jumat (15/11).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pariwisata Indonesia mengalami tekanan kuat di masa pandemi covid-19. Pemulihan ekonomi dan sektor wisata menjadi sangat penting dilakukan semua stakelholder, tidak hanya pemerintah.

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) meluncurkan gerakan Geber Pariwisata atau Gerakan Sehat Sejahtera Bersama Pariwisata. Ketua umum PPHI Riyanto Sofyan mengatakan pada dasarnya Geber Pariwisata merupakan kampanye untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Oleh karena itu, tutur dia, sasaran utama dalam Gerakan sosial ini ialah untuk meningkatkan awareness masyarakat agar peduli pada gaya hidup sehat, salah satunya melalui kegiatan wisata wellness tourism.

BACA JUGA: Ini Kecantikan Bidadari Menurut Alquran

"Sesuai dengan tema pelaksanaan “Indonesia Halal Tourism Summit 2021”, PPHI mengangkat topik seputar Wellness Tourism yang menjadi value dalam penerapan Wisata Halal yang sangat sesuai dengan prinsip rahmatan lil alamin," tutur dia dalam Indonesia Halal Tourism Summit 2021, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, akhir pekan lalu. 

Riyanto menambahkan Wellness tourism merupakan upaya untuk meraih peluang Arus Baru Ekonomi Indonesia yang sejalan dengan pengembangan Quality Tourism selepas pandemi. Saat ini, Semua mengutamakan gaya hidup sehat yang holistik baik tubuh, pikiran dan jiwa. 

Dengan demikian, kehidupan yang sehat, produktif dan berkualitas dapat berlangsung dengan aman dan berkelanjutan di era New Normal ini.

Pandemi Covid-19 telah membuat sektor pariwisata terpuruk. Menurut PBB, kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat hal tersebut dapat mencapai 4 triliun dolar AS.

Dalam laporan gabungan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) disebutkan, minimnya cakupan vaksinasi di negara-negara berkembang mengakibatkan kerugian ekonomi yang lebih besar. 

Menurut Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili, banyak negara berkembang bergantung pada pariwisata internasional.

“Pariwisata adalah jalur kehidupan bagi jutaan orang, dan memajukan vaksinasi untuk melindungi masyarakat serta mendukung dimulainya kembali pariwisata dengan aman sangat penting untuk pemulihan pekerjaan dan menghasilkan sumber daya yang sangat dibutuhkan,” kata Pololikashvili dalam sebuah pernyataan dikutip laman the Globe Post.

Pandemi Covid-19 telah membuat perjalanan udara internasional hampir terhenti sepanjang tahun lalu. Hal itu karena banyak negara menolak mengizinkan perjalanan tak penting. Kerugian di sektor pariwisata akibat hal tersebut ditaksir mencapai 2,4 triliun dolar AS.

Di Indonesia, potensi kerugian sektor wisata selama pandemi mencapai sedikitnya Rp 10 triliun. Sektor restoran, perhotelan, perusahaan travel, dan lainnya terkena pukulan telak dari pandemi covid-19.

Jika ditotal, sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya 4,052 juta orang. Jumlah total itu hanya 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.

BACA JUGA: Cara Mudah dan Murah Jalan-Jalan ke Raja Ampat Papua

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement