Ahad 31 Oct 2021 15:37 WIB

Relokasi Korban Pergerakan Tanah di Sukabumi Masih Dikaji

BPBD sudah meninjau lokasi bencana dan menyiagakan personel untuk bantu pengungsi.

Warga memperlihatkan rumah yang rusak terdampak pergerakan tanah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Warga memperlihatkan rumah yang rusak terdampak pergerakan tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi masih melakukan kajian terkait tindak lanjut penanganan korban bencana pergerakan tanah di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami belum bisa memutuskan apakah warga yang terdampak akan direlokasi atau tidak karena masih dalam kajian, kami pun bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui penyebab terjadinya pergerakan tanah di Kecamatan Purabaya, tepatntya di Kampung Cigulusur RT 01/01 Desa Margaluyu," kata Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan.

Baca Juga

Tim dari BPBD pun sudah meninjau lokasi bencana dan menyiagakan personel untuk membantu warga yang memilih mengungsi, apalagi intensitas hujan di titik pergerakan tanah masih tinggi dan dikhawatirkan retakan tanah semakin meluas dan diameternya bertambah.

Selain itu, pihaknya juga masih memantau beberapa lokasi di Kampung Cigulusur apakah ada retakan baru atau tidak, bahkan yang paling dikhawatirkan dari bencana pergerakan tanah ini terdapat sungai di bawah retakan.

Maka dari itu, pihaknya meminta BMKG untuk melakukan kajian karena lembaga ini yang memiliki wewenang terkait geologi, apakah nanti hasil dari kajian tersebut lokasi yang dijadikan permukiman oleh warga masih layak menjadi tempat tinggal atau harus direlokasi.

Sebab, dari pendataan yang dilakukan petugas di lapangan, sejumlah rumah sudah banyak yang terdampak dan terancam. Informasi dari warga bencana pergerakan tanah di kampung ini sudah yang ketiga kalinya.

"Kami masih mencari lokasi yang lebih aman untuk dijadikan tempat mengungsi, apalagi ada permintaan dari sejumlah pengungsi agar lokasi pengungsian dipindah ke bangunan permanen atau tidak di tenda, sehingga ini menjadi perhatian kami apalagi kondisi hujan hampir tiap hari turun," tambahnya.

Wawan mengimbau kepada warga yang rumahnya tercancam apalagi yang sudah terdampak untuk selalu waspada dan lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman karena tanah masih berpotensi terus bergerak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement