Ahad 31 Oct 2021 15:27 WIB

Kasus Covid-19 di Bandung Merangkak Naik Kembali

Kenaikan kasus Covid-19 turut dipicu hasil tes PCR siswa dan guru yang mengikuti PTM

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung perlahan merangkak naik kembali. Beberapa hari sebelumnya, angka kasus harian berada di kisaran puluhan hingga seratusan lebih namun saat ini kasus mencapai angka hampir 300 atau tepatnya 291 kasus.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung hingga Sabtu (30/10) mencatat konfirmasi aktif sebanyak 291 kasus, sembuh 41.173 dan konfirmasi meninggal dunia 1.422 kasus. Total kasus tekonfirmasi mencapai 42.886 kasus.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengatakan kenaikan kasus Covid-19 turut dipicu oleh hasil tes PCR siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Sedangkan penambahan kasus di luar itu relatif tidak terlalu signifikan.

Dengan kondisi tersebut, ia mengingatkan masyarakat bahwa penyebaran Covid-19 masih berlangsung. Sehingga diharapkan penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan dengan maksimal.

"Intinya ingatkan pandemi masih berlangsung, risiko penyebaran ada di setiap aktifitas mulai keluarga," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (31/10). Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan lelah dan lengah melaksanakan prokes," katanya.

Ahyani melanjutkan hingga Jumat (29/10) pukul 11.00 Wib kemarin, jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan 212. Sedangkan hasil yang sudah keluar 7.515 sampel dari 190 sekolah.

"Positif 243 atau 3,2 persen dan negatif 7.272 atau 96,8 persen," ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya mengingatkan masyarakat potensi gelombang ketiga penyebaran Covid-19 salah satu pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Gelombang ketiga atau pun varian baru tetap kata kunci semua patuh prokes di setiap aktivitas saya melihat di kantor pakai masker tapi ke warung nggak," katanya. Dalam situasi dan kondisi apapun, ia mengajak masyarakat untuk menjaga jarak, memakai masker dan sering mencuci tangan sedangan pihaknya meningkatkan trasing, testing dan treatment.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement