Ahad 31 Oct 2021 11:50 WIB

Soal PKN, Demokrat: Itu Kesatria, tak 'Membegal' Parpol Lain

Demokrat menyinggung langkah Moeldoko yang dinilai mengambil jalan pintas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham Tirta
Partai Demokrat.
Foto: Prayogi/Republika.
Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menegaskan, pihaknya tak khawatir dengan kemunculan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). PKN diketahui sebagian diinisiasi oleh para loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Ini adalah manifestasi dari hak politik yang sebagian dari mereka adalah mantan kader Demokrat. Tak ada kekhawatiran sama sekali," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, Ahad (31/10).

Kamhar menyambut baik lahirnya partai-partai baru di panggung politik nasional, termasuk PKN. "Ini adalah cara-cara yang kesatria dengan mendirikan parpol baru," ujarnya.

Selain itu, Kamhar juga menghargai dan menghormati keputusan Gede Pasek Suardika yang meninggalkan posisi sebagai sekretaris jenderal di Partai Hanura untuk bergabung dan menjadi Ketua Umum PKN. Ia menilai pilihan tersebut telah dipertimbangkan dan dikalkulasi secara matang.

"Bli GPS (Gede Pasek Suardika) telah dikenal publik, selain cerdas dan berintegritas, juga sahabat yang loyal. Pindah partai politik adalah pilihan cara yang sah dan legal ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik, apalagi mendirikan partai politik baru. Itu pilihan jalan yang terhormat," ungkapnya.

Kamhar mengaku respek dengan politisi-politisi seperti itu. Mereka tidak mengambil jalan pintas untuk 'membegal' parpol lain seperti munaslub Demokrat tandingan beberapa waktu lalu. "Sebagai mana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," kata dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai kemunculan PKN bisa jadi ancaman untuk Demokrat. Sebab, PKN diisi oleh para loyalis mantan ketua umum Demokrat Anas Urbaningrum.

"Secara tidak langsung ini bisa menjadi ancaman bagi Demokrat. Bisa menjadi ancaman bagi Demokrat karena apapun judulnya loyalis-loyalis Anas ini akan kembali muncul ke publik," kata Adi, Ahad (31/10).

Adi melihat sampai saat ini loyalis Anas kuat dan solid. Apalagi, PKN juga mempercayakan mantan Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika, untuk memimpin PKN. "Ini ancaman serius kalau loyalis Anas bisa bekerja dengan maksimal. Di mana loyalis-loyalis Anas ini yang dulu adalah juga sempat bekerja membesarkan Anas di Partai Demokrat," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement