Ahad 31 Oct 2021 09:03 WIB

Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat Angin Kencang

Di DKI, hujan petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di Jakbar, Jaksel, Jaktim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Ahad (31/10). Ilustrasi
Foto: ABC News
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Ahad (31/10). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Ahad (31/10). Menurut prakiraan cuaca BMKG, hujan lebat disertai petir dan angin kencang antara lain berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Provinsi lain juga menghadapi potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Yakni, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Baca Juga

Khusus di DKI Jakarta, hujan disertai petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada Ahad siang dan sore hari. Di Jawa Barat, hujan disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan terjadi pada Ahad antara siang/sore dan malam hari di Depok, Bogor, Bekasi, Cianjur, Karawang, Subang, Sukabumi, Purwakarta, Bandung Raya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, dan Kuningan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak fenomena La Nina menjelang akhir tahun 2021. Menurut hasil kajianBMKG, pada 2020 La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan dari November hingga Januari di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur,Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

BMKG memprakirakan tahun ini La Nina bisa menyebabkan peningkatan curah hujan bulanan sekitar 20 sampai 70 persen di atas normal. "Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement