Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Ketahui Apa Itu Opium dan Bahayanya

Info Terkini | Saturday, 30 Oct 2021, 16:33 WIB

Opium adalah jenis narkotika, yang berarti memperlambat komunikasi antara otak dan tubuh penggunanya. Opium dihasilkan dari getah polong biji yang belum matang dari Papaver Somniferum atau Poppy. Poppy adalah salah satu tanaman tertua dalam sejarah yang konon sudah ada sejak 5000 SM yang bahkan pada waktu itu sudah dikenal sebagai jenis narkotika.

Baca juga :

Rehabilitasi Narkoba
Mengenal Apa itu Opium dan Efek Sampingnya!
Berapa Lama Gangguan Kecemasan Bisa Sembuh
Ciri Ciri Panik dan Cemas Berlebihan

Senyawa penting opium adalah morfin, dari mana heroin dapat dibuat secara kimia. Opium mentah (jus poppy kering) diperdagangkan dalam bentuk roti, globul dan lembaran. Produk ini berbentuk permen karet berwarna coklat tua yang lengket dengan bau yang menyengat. Opium juga dapat diproduksi dalam bentuk cair, bubuk atau resin padat. Beberapa jenis Opioid yang sering digunakan seperti : Buprenorfin, Kodein, fentanil, Heroin, metadon, nalokson, dan Oksikodon.

Penggunaan Opium

Opium sering dihisap oleh penggunanya, tetapi bisa juga disuntikkan, ditelan atau diminum. Opium mentah memiliki rasa pahit karena mengandung alkaloid. Menelan dan menyuntikkan opium dapat meningkatkan risiko overdosis. Opium memiliki efek menenangkan dan analgesik (narkotika). Pada saat yang sama, opium akan memicu perasaan bahagia, perasaan terbebaskan dari kenyataan. Efek opium bertahan dua hingga tiga jam, meskipun ini tergantung pada karakteristik pengguna. Toleransi terhadap efek opium umumnya akan meningkat dengan pesat. Opium mempengaruhi setiap orang secara berbeda, berdasarkan: ukuran, berat dan kesehatan orang tersebut; keteraturan penggunaan; obat lain yang diminum pada waktu yang bersamaan; dosis yang digunakan; dan kekuatan obat (bervariasi antar batch).

Efek Penggunaan Opium

Para pecandu opium biasanya akan mengalami beberapa kondisi berikut : euforia, relaksasi, analgesia, dan keracunan timbal. Dari fakta yang ada, beberapa opium terbukti terkontaminasi timbal. Sumber timbal dalam opium masih belum jelas. Entah kontaminasi itu boleh jadi dari hasil sampingan dalam pemrosesan, atau timbal mungkin telah ditambahkan untuk meningkatkan berat penjualan. Keracunan timbal dapat berdampak serius bagi kesehatan, timbal dapat menyebabkan kerusakan organ atau bahkan berakibat mematikan.

Diketahui bahwa alkaloid dalam opium dapat menyebabkan masalah pernapasan dan aritmia jantung. Mengkonsumsi dalam jumlah besar hingga overdosis telah dilaporkan dapat menyebabkan aritmia parah, koma dan akhirnya kematian. Beberapa gejala overdosis opium seperti : pernapasan lambat, kejang, pusing, badan lemah, hilang kesadaran, koma, dan bisa sampai meninggal.

Penggunaan opium dalam jangka panjang dapat menghambat fungsi otot polos di usus, yang menyebabkan konstipasi. Ini juga dapat menyebabkan kekeringan pada selaput lendir, yang menyebabkan mulut dan saluran hidung kering. Toleransi terhadap opium terjadi dengan cepat, akibatnya kecanduan dapat meningkatkan risiko overdosis. Penggunaan opium secara teratur dapat menyebabkan beberapa kondisi berikut :

- kesedihan yang mendalam

- menstruasi yang tidak teratur dan hilangnya kesuburan

- kurang gairah seks

- sembelit

- kerusakan pada jantung, paru-paru, hati dan otak

- kerusakan pada vena, kulit, jantung dan infeksi paru-paru dari injeksi

- Harus mengkonsumsi lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama

- ketergantungan pada opioid lain

Menggunakannya dengan jeni narkotika lain pada saat yang sama dapat secara signifikan meningkatkan risiko depresi pernapasan dan jantung serta overdosis. Demikian juga, kombinasi narkotika dan stimulan dapat dengan mudah menyebabkan overdosis.

Sakau Opium

Menghentikan konsumsi opium setelah penggunaan jangka panjang merupakan hal berat karena tubuh harus terbiasa berfungsi tanpanya. Gejala putus NAPZA atau sakau biasanya dimulai dalam enam hingga 24 jam dari dosis terakhir dan dapat berlangsung selama sekitar satu minggu. Berbagai gejalanya termasuk : kecanduan, kegelisahan dan lekas marah, depresi dan menangis, diare, tidur gelisah dan menguap, kram perut dan kaki, muntah dan tidak nafsu makan, detak jantung cepat.

Oleh karena itu peran pusat rehabilitasi narkoba sangat penting guna membantu korban penyalahgunaan bisa pulih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image