Sabtu 30 Oct 2021 17:53 WIB

 PTM Terbatas Jadi Cara Percepat Pemulihan PAUD Berkualitas

Dirjen PAUD Dikdasmen menyebut saat ini baru 39 persen PAUD yang lakukan PTM terbatas

Sejumlah siswa TK penyandang difabel mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Tunarungu Sushrusa, Denpasar, Bali. Ibu Mendikbudristek Franka Makarim menyebut  PTM terbatas merupakan cara terbaik untuk menanggulangi risiko berkurangnya kesempatan belajar dan untuk mengejar pemulihan PAUD berkualitas.
Foto:

Di luar Rapat Kerja ini, Direktorat PAUD telah menyediakan platform “Ruang Bersama” di laman PAUDPedia yang dirancang sebagai wadah bagi para penyedia layanan dan pegiat PAUD di seluruh Indonesia untuk membangun diskusi, berbagi pengalaman, mentransmisikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, dalam mendorong PAUD berkualitas kapan pun dan di mana pun tanpa terbatas ruang dan waktu. 

Praktik baik yang diangkat hari ini dan di hari-hari seterusnya, dapat diadopsi atau disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing, serta dapat digunakan untuk menguatkan kapasitas satuan PAUD dalam menyediakan layanan yang berkualitas. Ini menjadikan semangat bergerak bersama, terwujud secara konkret. 

Sejumlah praktik baik yang dipertukarkan hari ini antara lain berasal dari Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), Koalisi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Koalisi PAUDHI), dan komunitas Semua Murid Semua Guru (SMSG), serta inisiatif-inisiatif satuan PAUD dari berbagai daerah.    

“Oleh karena itu, besar harapan saya rapat kerja ini akan membuahkan hasil dan luaran yang nyata sebagai pedoman kita mewujudkan PAUD Berkualitas dengan semangat berkolaborasi. Mari terus bergerak bersama dan serentak untuk mewujudkan Merdeka Belajar dan PAUD Berkualitas,” imbau Ibu Menteri Franka.

 

Pada akhir acara, para peserta bersama-sama membacakan Komitmen Bunda PAUD yang berisi: "Kami, Bunda PAUD se-Indonesia, berkomitmen untuk dapat berperan aktif dalam menggerakkan peningkatan layanan PAUD yang berkualitas, dengan cara: 1. Menjalankan amanat Bunda PAUD sesuai fungsi dan rencana program kerja yang telah disusun oleh kelompok kerja Bunda PAUD;  2. Melaksanakan Tiga Aksi pemulihan pembelajaran serta ragam penguatan pembelajaran lain sebagai respons atas kondisi yang berlangsung di masa pandemi; 3. Mengajak elemen keluarga, masyarakat, lembaga, dan institusi lain untuk bergerak bersama dalam skema kemitraan yang akan memperluas cakupan layanan PAUD berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement