Jumat 29 Oct 2021 14:32 WIB

Pemkot Jaksel Imbau Warga Waspadai Longsor

Longsor dimungkinkan terjadi jika curah hujan tinggi terjadi di Jakarta.

Dinding turap di Jalan H Miran Kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan longsor.  Cilandak menjadi salah satu titik yang perlu meningkatkan kewaspadaan akan longsor. (ilustrasi)
Foto: Mimi Kartika / Republika
Dinding turap di Jalan H Miran Kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan longsor. Cilandak menjadi salah satu titik yang perlu meningkatkan kewaspadaan akan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mengimbau warga untuk mewaspadai potensi terjadinya longsor di sejumlah wilayah akibat curah hujan tinggi di DKI Jakarta. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Mustajab, mengakui sejauh ini belum menemukan daerah yang mengalami longsor saat curah hujan tinggi.

"Sampai detik ini belum, ya semoga jangan terjadi longsor. Saya sudah sampaikan ke lurah dan camat, kalau sepanjang lereng di Setu, Ciliwung, dan di Lenggong ini rawan longsor," kata Mustajab dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya memprakirakan sejumlah wilayah berpotensi mengalami pergerakan tanah di Jakarta Selatan. Sebanyak delapan kecamatan Jakarta Selatan menjadi kawasan yang berpotensi mengalami pergeseran tanah menengah paling banyak, antara lain Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, dan Kebayoran Lama.

Selanjutnya, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Pada zona menengah, wilayah tersebut diprediksi mengalami pergeseran tanah jika curah hujan di atas normal, secara khusus daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau lereng. Hal itu berdasarkan informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah.

"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," tulis akun @bpbddkijakarta Rabu, (27/10).

Karena itu, para aparat pemerintahan mulai dari lurah, camat hingga masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi pergerakan tanah imbas curah hujan tinggi. "Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulisnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement