Jumat 29 Oct 2021 14:17 WIB

Vaksinasi Covid-19 di Kota Depok Capai 82 Persen

Capaian vaksinasi Depok sudah melebihi ketentuan diatas 70 persen untuk masuk Level 1

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Orang-orang mengantre untuk mendapatkan dosis vaksin COVID-19 selama kampanye vaksinasi yang diselenggarakan oleh Polri dan TNI di Mabes Polri di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 20 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Orang-orang mengantre untuk mendapatkan dosis vaksin COVID-19 selama kampanye vaksinasi yang diselenggarakan oleh Polri dan TNI di Mabes Polri di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 20 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah cukup sukses menggelar vaksinasi Covid-19 sehingga hingga per 28 Oktober 2021 sudah mencapai 82 persen warga yang sudah di vaksin dosis pertama. Kondisi tersebut kemungkinan Kota Depok akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

"Kota Depok sudah bersiap masuk PPKM) Level 1. Hal itu karena capaian vaksinasi Kota Depok sudah di atas 82 persen," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris.

Baca Juga

Menurut Idris, berdasarkan laporan by name by address dari 46 kelurahan di Kota Depok itu rata-rata vaksinasi sudah mencapai 82 persen. "Capaian vaksinasi Kota Depok sudah melebihi ketentuan di atas 70 persen untuk masuk di level 1. Namun, memang masih ada masalah dari data Pemerintah Pusat sehingga data vaksin yang tercatat di Kota Depok masih di bawah 70 persen," tuturnya.

Lanjut Idris, pihaknya segera akan melakukan harmonisasi data antara Pemerintah Pusat dan Pemkot Depok. Data yang akan dicocokkan berdasarkan nomor induk kependudukan.

 

"Nah ini harus diharmonisasi dan kita sedang lakukan harmonisasi dengan TNI-Polri dengan Pemkot Depok untuk menyesuaikan data dengan Pemerintah Pusat. Data ini ada by NIK, data dasarnya NIK, ada yang dasarnya P-Care kesehatan/faskes, ada datanya langsung dari kelurahan. Beda kan," jelasnya.

Ia menambahkan, target vaksinasi Covid-19 di Kota Depok saat ini sebanyak 1,6 juta penduduk. Jumlah itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 70 persen dari jumlah penduduk Kota Depok yaitu 2,4 juta penduduk.

"Saya menilai data BPS tersebut keliru. By name by address ini sudah 82 persen, rata-rata tapi kita katakan bahwa target 1.600.000 dari Satgas Pusat  ini ada kesalahan data BPS. Data BPS tahun 2019, dilaporkan tahun 2021. Padahal data BPS tahun 2020 warga Kota Depok hanya 2.050.000, bukan 2.400.000. Kalau 70 persen dari 2.050.000 itu hanya 1.400.000, Kalau 1.400.000, data dari fasilitas kesehatan (Faskes) pun sudah dapat 70 persen," ujar dia.

Lebih lanjut, Idris menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kuota target vaksinasi. Dasar yang dipakai Kemenkes adalah data kependudukan yang sudah teregistrasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Terus kita telepon Kemenkes, sebetulnya kuota target vaksin itu dasarnya apa, baseline-nya apa? Kata mereka baseline-nya adalah kependudukan atau disduk yang sudah teregister di Kemendagri. Kalau itu catatannya, maka penduduk Depok hanya 1.800.000. Kalau 1.800.000, 70 persen itu hanya 1.300.000. Kalau 1.300.000 berarti kita sudah 80 persen," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement