Jumat 29 Oct 2021 16:30 WIB

Malam Mencekam Nabi Muhammad Lolos dari Rencana Makar

Nabi Muhammad lolos dari upaya pembunuhan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Malam Mencekam Nabi Muhammad Lolos dari Rencana Makar. Foto:   Tidur Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Malam Mencekam Nabi Muhammad Lolos dari Rencana Makar. Foto: Tidur Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana pembunuhan pada malam hari yang dilakukan Quraisy sudah terdengar oleh Nabi  Muhammad. Pembunuhan itu agar Nabi Muhammad tidak hijrah ke Madinah yang mungkin akan menimpa kesusahan terhadap Makkah.

"Beritanya pembunuhan sudah sampai kepada Muhammad," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.

Baca Juga

Husen mengatakan, rencana kapan waktu hijrahnya Nabi Muhammad belum disampaikan kepada sahabat-sahabatnya, termasuk Abu Bakar orang yang pernah menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan hijrah juga ditangguhkan. Kapan waktu Nabi Muhammad memang menunggu petunjuk wahyu dari Allah SWT.

"Muhammad sendiri memang masih tinggal di Makkah ketika ia sudah mengetahui keadaan Quraisy itu dan ketika kaum Muslimin sudah tak ada lagi yang tinggal kecuali sebagian kecil," katanya.

 

Setelah semu sudah berangkat ke Hijrah ke Madinah, giliran Nabi Muhammad menunggu wahyu turun. "Ia menantikan perintah Tuhan yang akan mewahyukan kepadanya supaya hijrah," katanya.

Setelah wahyu yang ditunggu turun kapan waktu hijrah, Nabi Muhammad langsung pergi ke rumah Abu Bakar dan memberitahukan, bahwa Allah telah mengijinkan ia hijrah. Dimintanya Abu Bakar supaya menemaninya dalam hijrahnya itu, yang lalu diterima baik oleh Abu Bakar. 

"Di sinilah dimulainya kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya, demi kebenaran, keyakinan dan iman," katanya.

Sebelum itu Abu Bakar memang sudah menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bim Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Tatkala kedua orang  itu sudah siap-siap akan meninggalkan Makkah mereka sudah yakin sekali, bahwa Quraisy pasti akan membuntuti mereka. 

"Oleh karena itu Muhammad memutuskan akan menempuh jalan lain dari yang biasa, juga akan berangkat bukan pada waktu yang biasa," katanya.

Pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy untuk membunuhnya malam itu sudah mengepung rumahnya, karena dikuatirkan ia akan lari. Pada malam akan hijrah itu pula Muhammad membisikkan kepada Ali b. Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan supaya berbaring di tempat tidurnya. 

Dimintanya supaya sepeninggalnya nanti ia tinggal dulu di Makkah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Dalam pada itu pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy, dari sebuah celah mengintip ke tempat tidur Nabi. 

"Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan merekapun puas bahwa dia belum lari," katanya.

Tetapi, menjelang larut malam waktu itu, dengan tidak setahu mereka Muhammad sudah keluar menuju ke rumah Abu Bakar dan berhasil lolos dari pembunuhan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement