Jumat 29 Oct 2021 12:15 WIB

Pemkot Denpasar Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Penanganan yang dilakukan dengan menggencarkan vaksinasi tahap kedua.

Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali (ilustrasi). Pemkot Denpasar antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali (ilustrasi). Pemkot Denpasar antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan strategi penanganan Covid-19 guna mengantisipasi gelombang ketiga setelah dibukanya kembali sektor pariwisata untuk pelancong nusantara dan mancanegara di Pulau Dewata.

"Penanganan yang dilakukan saat ini terhadap masyarakat dengan menggencarkan vaksinasi tahap kedua. Termasuk juga pengawasan ketat protokol kesehatan pada fasilitas umum dan objek-objek wisata, termasuk juga restoran dan hotel," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Kamis (28/10).

Baca Juga

Ia menjelaskan, strategi penanganan kesehatan yang dianggap berhasil dalam penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, yakni penanganan kasus berbasis desa dan kelurahan. Dia mengatakan, langkah ini dilaksanakan guna menurunkan kasus Covid-19 dengan melibatkan Satgas Covid-19 tingkat dusun atau banjar. Dengan begitu, sehingga pandemi ini bisa landai dan perekonomian bangkitdalam adaptasi kebiasaan baru.

Ia mengatakan, penanganan Covid-19 di Denpasar melalui pembangunan sinergitas dengan semangat konsep "Vasudaiva Khutumbhakam" (kita adalah semua bersaudara) mulai dari pemerintah, forkopimda, swasta, tokoh masyarakat, media, pemuka agama, desa adat, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan. Sinergi ini guna mewujudkan Kota Denpasar tetap sehat dan produktif.

Jaya Negara mengatakan, semua fasilitas publik berupaya mengantisipasi agar tidak sampai ada gelombang ketiga kasus Covid-19 di Denpasar. Langkah yang dilakukan, kata dia, memperketat pemberlakuan protokol kesehatan. "Semua ruang publik wajib memasang aplikasi PeduliLindungi sehingga jika ada terindikasi kasus Covid-19 sehingga cepat tertangani hingga tidak sampai menyebar ke orang lain," ucapnya.

Ia menambahkan, berbagai strategi terus dioptimalkan dalam memutus penyebaran Covid-19, salah satunya peningkatan vaksinasi guna membentuk kekebalan kelompok. "Langkah ini kami telah menetapkan target vaksinasi 571.783 orang atau 70 persen dari jumlah penduduk yang terdiri atas tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat umum rentan dan remaja," katanya.

Ia mengatakan, capaian vaksinasi Covid-19 saat ini, yakni vaksin satu sebesar 142,90 persen atau 817.130 orang, vaksin kedua sebesar 116,40 persen atau 665.638 orang, dan vaksin ketiga sebesar 106,40 persen atau 12.801 orang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement